Slamet, Slamet and Mustolik, Imam Bani and Hidayatullah, Ahmad Diny (2022) Wealth management: konsep dan model pengembangan perguruan tinggi badan layanan umum. 000323471.
|
Text
10132.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Negara memberikan mandat kepala Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) tidak lain adalah untuk melakukan transformasi manajemen dari government agency menjadi government agencification. Tujuan dari agencification sendiri adalah menjadikan institusi publik memiliki otonomi pada manajemennya dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerjanya serta memberikan pelayanan yang lebih baik. Pada kenyataannya, tingkat pengetahuan (cognitive) Pengelola BLU belum pada level strategis serta belum memiliki jiwa birokrasi entrepeneur (entrepreneur bureaucracy). Pengetahuan Pengelola BLU masih pada tingkatan ketiga yaitu level menerapkan (applying). Belum banyak pemikiran dari Pengelola BLU yang sampai pada level menganalisis (analysis), mengevaluasi (evaluation), bahkan menciptakan (creating). Sebagian besar belum memiliki lompatan-lompatan dan ide yang strategis dalam pengembangan BLU. Secara teoritis, pengelola BLU di PTKIN-BLU belum bisa dinyatakan pada tingkat Higher Order Thinking Skills.
Di sisi lain, praktek pengelolaan kekayaan (wealth management) dalam rangka mendukung pengembangan BLU di PTKIN-BLU masih jauh dikatakan optimal. Hal ini disebabkan karena kelembagaan pengelola pemanfaatan aset belum diposisikan secara strategis, belum optimalnya dalam mengelola kas menganggur (idle cash management), belum dimanfaatkan intangible asset secara optimal, dan belum ada pemikiran mengelola dana abadi, wakaf, atau dana umat (endowment fund) dalam rangka mendukung kinerja perguruan tinggi dengan mandat BLU. Selama ini, PTKIN-BLU masih melaksanakan pemanfaatan aset yang dilakukan secara normatif, belum memiliki gagasan yang istimewa apalagi melakukan lompatan-lompatan yang luar biasa. Mereka masih sebatas memanfaatkan asset atau kekayaan fisik (tangible asset) yang sedang tidak digunakan (idle asset) untuk kepentingan layanan pendidikan, baik dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO) maupun Kerjasama Manajemen (KSM), serta melaksanakan bisnis dalam penyediaan barang/jasa.
PTKIN-BLU yang telah diberi mandat BLU idealnya mengelola dana abadi, wakaf, atau dana umat (endowment fund) dalam rangka menjaga keberlanjutan (sustainability) PTKIN-BLU untuk masa depan, termasuk memikirkan generasi umat Islam dalam hal memperoleh pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Salah satu rahasia perguruan tinggi maju di Indonesia dan tingkat dunia yaitu adanya praktek-praktek endowment fund management ini. Diantara tujuan dari endowment fund management di perguruan tinggi yaitu menciptakan sumber-sumber pendapatan permanen, menstabilkan pendapatan, dan mengurangi biaya yang dibebankan kepada mahasiswa. Oleh sebab itu, PTKIN-BLU harus memulai dan mengembangkan endowment fund yang manajemennya terpisah dari manajemen perguruan tinggi.
Item Type: | Hak Cipta |
---|---|
Keywords: | wealth management; pengelolaan kekayaan; pengetahuan (cognitive); Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN); Badan Layanan Umum (BLU); idle cash; tangible asset; intangible asset; endowment fund |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1401 Economic Theory 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1503 Business and Management |
Divisions: | Faculty of Economics > Department of Management |
Depositing User: | Achmad Diny Hidayatullah |
Date Deposited: | 07 Feb 2022 13:39 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |