Rosyidi, Abdul Wahab (2022) Meniti jalan ridho ilahi (narasi singkat mimbar jum’at). Literasi Nusantara, Malang. ISBN 978-623-329-641-0 UNSPECIFIED : UNSPECIFIED.
Text
10194.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Demi waktu merupakan narasi yang harus kita pengang, perhatikan dan jaga dengan baik, karena Allah sendiri dalam Al Qur’an telah berkali-kali bersumpah dengan waktu; demi waktu malam (wallaily), demi waktu siang (wannahaari) demi waktu subuh (wasubkhi), demi waktu fajar (walfajri), demi waktu pagi (wadhuha) dan terakhir demi waktu Ashar (walashri). Mengapa Allah senantiasa melakukan hal demikian, sesungguhnya Allah Ingin mengingatkan makhluknya akan pentingnya waktu dalam hidup ini. Agar waktu yang kita miliki tidak sia-sia maka harus senantiasa digunakan beribadah, berdzikir, mendekatkan diri pada Allah SWT. Waktu yang kita miliki dikemudian hari akan dihisab dan dimintai pertanggungjawaban. Dalam beribadah kita harus mampu memahami dan memaknai, sehingga dapat mengantarkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan juga dapat menjaga sesesorang untuk berbuat keji dan mungkar. Selain beribadah, bersyukur juga harus dilakukan secara tolal dengan keyakinan, ucapan, dan perbuatan. Dengan demikian akan dapat mengantarkan seseorang untuk menggapai derajat taqwa di sisi Allah SWT, dan Ridhonya. Apalagi dibarengi dengan pengendalian diri terhadap hawa nafsu yang cenderung mengajak untuk berbuat dosa dan melanggar perintah, maka akan dapat mewujudkan kebaikan-kebaikan (amal Shaolih). Allah SWT dengan kemurahannya senantiasa memberikan kesempatan pada hambanya yang beriman untuk mengisi bulan-bulan yang mulia dengan berbagai bentuk ibadah dan amal shalih seperti bulan Ramadhan,vi Muharram, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Rajab, dan Rabiul awal. Allah memberikan Fadhilah keutamaan yang lebih pada bulan-bulan tersebut. Sehingga sepanjang tahun akan selalu dapat meningkatkan amal ibadah, hal ini dipaparkan pada bagian ketiga. Uraian berikutnya, Islam sebagai agama rohmatan lil alamin telah mengatur segala aspek kehidupan dari muamalah dengan Allah dan muamalah antar sesama manusia. Apabila hidup ini didasarkan pada syariat Islam maka jadi indah dan membahagiakan dunia dan akhirat (fiddaraini). Aturan beribadah, mendidik anak, menghadapi ujian atau cobaan, dan bahkan bertetangga semua telah diatur dan ada, tinggal mengikutinya. Namun disisi lain banyak manusia yang lalai akan anugerah yang Allah telah berikan, hatinya telah tertutup sehingga mereka tidak mampu untuk membaca ayat-ayat Allah yang telah diciptakan. Selain itu mereka juga lupa akan kehidupan alam barzah dan makhsar kelak nanti sebelum menghadapi hisab atas perbuatan baik dan jelek ketika hidup di dunia. Dengan sifat pengampun yang melekat pada dzat Allah, seorang hamba diberi kesempatan untuk beristighfar memohon ampunan atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Buku “Meniti Jalan Ridho Ilahi - Narasi Singkat Mimbar Jum’at” ini hanya mampu menyajikan beberapa tema ringan dengan uraian yang sederhana sebagai pengatar untuk dikembangkan lebih luas sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi. Semoga bermfaat. Amin!
Item Type: | Book |
---|---|
Keywords: | meniti; ridho ilahi; mimbar jum'at |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Arabic Language Education |
Depositing User: | Abdul Wahab Rosyidi |
Date Deposited: | 07 Mar 2022 14:23 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |