Mukhlis, Akhmad (2021) Tertipu Sekaligus Menipu Diri Sendiri. detik.com, Jakarta.
Text
tertipu-sekaligus-menipu-diri-sendiri_fbclid=IwAR2vnVp8UqrT900VCCEeA6DgUb-kaFc-TkbTE1943lScFPCDngdDhqxus0g - Submitted Version Download (134kB) |
||
|
Text
Tertipu Sekaligus Menipu Diri Sendiri.pdf - Draft Version Download (139kB) | Preview |
Abstract
Berbohong adalah kompetensi, yang hanya bisa dilakukan dengan kemampuan kognitif baik. Untuk berbohong, seseorang membutuhkan kesadaran bahwa orang lain mungkin memiliki keinginan, perasaan, dan keyakinan dari dirinya. Kompetensi ini dalam psikologi disebut teori pikiran (theory of mind/ToM), sebuah kemampuan kognitif mendasar yang harus dikuasai manusia untuk bertahan hidup.
Pada satu sisi ToM berhubungan langsung dengan kemampuan orang untuk berbohong dan menipu, tapi ini paradoks, karena pada sisi lain kemampuan ToM sangat berkaitan dengan keterampilan sosial seperti empati, kerja sama, dan kepedulian terhadap orang lain ketika mereka sedang dalam masalah.
Kabar buruknya adalah bahwa kebohongan dilakukan oleh semua orang. Bahkan ini diajarkan kepada kita sejak kecil, awalnya demi hal-hal yang dianggap baik. Psikologi mengenalnya sebagai kebohongan putih (white lies). Seiring bertambahnya usia, kita sering melakukan kebohongan yang betul-betul bohong (real lies atau prosocial lies). Jika kebohongan putih dianggap tidak berbahaya dan minim menimbulkan kerugian bagi orang lain, maka kebohongan nyata merugikan orang lain. Penipuan adalah jenis kebohongan yang kedua.
Item Type: | Other |
---|---|
Keywords: | psikologi penipuan self-deception |
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology |
Divisions: | Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Islamic Early Childhood Education |
Depositing User: | Akhmad Mukhlis |
Date Deposited: | 12 May 2022 11:03 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |