Dr.-Ing. Ir. Dalhar Susanto, Rizka Felly, S.T., M.Ars. dkk (2021) Assesment dan aplikasi desain universal pada bangunan publik: Kantor Kelurahan Sukatani, Depok. 000284446.
|
Text
12199.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Manusia akan mengalami perkembangan dalam kehidupan membentuk suatu siklus kehidupan, perkembangan ini terdiri dari beberapa tahapan: 1) Tahap infant , 2) Toodler, 3) Pre Schooler, 4) School Ager, 5) Adolescent, 6) Young Adult, 7) Middle age, 8) Older adult (Erikson, 1998). Setiap manusia dengan tahapan perkembangan memiliki kebutuhan yang berbeda untuk setiap aktivitas yang sama. Salah satunya ialah penggunaan fasilitas umum di ruang publik seperti gedung pemerintahan baik dalam skala besar (kota) maupun skala kecil (kelurahan). Fasilitas yang disediakan juga harus mampu mendukung pengguna disabilitas, hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 14/PRT/M/2017 bahwa setiap pengguna dan pengunjung bangungan gedung memiliki hak yang sama untuk dapat mengakses dan menjalakan aktivitasnya dalam bangunan gedung dan lingkungan secara aman, nyaman, mudah, dan mandiri. Gedung pemerintahan dalam skala kecil seperti kantor kelurahan sebagai tempat pelayanan publik selayaknya dapat menerapkan prinsip-prinsip desain universal yang mengakomodasi setiap kebutuhan warga. Desain universal merupakah salah satu solusi yang telah di programkan oleh pemerintah dan diatur dalam beberapa Peraturan Menteri RI. Desain universal adalah sebuah konsep desain baik bangunan dan lingkungan yang dapat digunakan oleh semua orang tanpa perlu adanya adaptasi atau desain yang khusus (Connell, et al,. 1997). Konsep desain universal dikembangkan secara global meliputi berbagai bidang arsitektur, interior, dan grafis. Universal Design membawa paradigma baru dalam pemecahan masalah bahwa dengan mempertimbangkan keberagaman manusia dapat ditarik sebuah standar yang berlaku adil bagi semua (Pujiyanti, 2018). Untuk meningkatkan pelayanan ruang publik program ini bertujuan melakukan assesment terhadap fasilitas kantor kelurahan, hasil dari assesment tersebut akan didiskusikan bersama warga melalui metode charrette, metode ini diterapkan agar warga dapat terlibat secara langsung dalam pemenuhan fasilitas pada kantor kelurahan agar tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan warga sekitar. Hasil dari diskusi bersama warga akan diadvokasikan kepada pihak terkait dengan maksud agar dapat direalisasikan/diimplementasikan sesuai dengan prioritas kebutuhan sarana yang paling utama. Keterlibatan mitra yaitu pemerintah daerah Kota Depok diharapkan dapat berkontribusi bersama Universitas Indonesia untuk dapat mensukseskan program pengabdian masyarakat yang bermanfaat bagi kepentingan umum terutama masyarakat di kelurahan Sukatani, Depok
Item Type: | Hak Cipta |
---|---|
Keywords: | Desain Universal; Fasilitas Publik; Kesamaan hak; Life Cycle; Charrette |
Subjects: | 12 BUILT ENVIRONMENT AND DESIGN > 1201 Architecture > 120101 Architectural Design 12 BUILT ENVIRONMENT AND DESIGN > 1201 Architecture |
Depositing User: | Aisyah Aisyah |
Date Deposited: | 20 Nov 2022 23:36 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |