Ibnu Sina: jiwa dan keabadian jiwa

Shofia, Naila and Soleh, Achmad Khudori ORCID: https://orcid.org/0000-0002-5145-6046 (2022) Ibnu Sina: jiwa dan keabadian jiwa. Rosyada: Islamic Guidance and Counseling, 3 (2). pp. 91-106. ISSN 2774-8820

[img]
Preview
Text
12463.pdf - Published Version

Download (265kB) | Preview

Abstract

Ibn sina was a doctor, chemist, and philosopher of Islam. Ibnu Sina has the full name Abu Ali Al-husain Ibn Abdullah Ibn Hasan Ibn Sina. Born in afshaana, a region near Bukhara, 980 M. has the concept of soul by dividing it into 3, which is: a plant, animal and human soul. Apart from the concept of the soul he had the immortality of the soul after death. This paper uses the library research method by collecting books, journal articles, original web and writings that are relevant to the themes discussed. It describes the concept of the immortality of the soul and the immortality of the soul after death, The immortality of the soul after death, when the body is destroyed, the soul is not destroyed. But the destruction of the soul of man does not follow that he will be brought to life on earth. Because ibn Sina has a notion about the reincarnation of god's creatures. That is why Ibn Sina rejects the concept of reincarnation and follows the concepts of earlier philosophers about the human soul.

Ibn Sina adalah seorang dokter, ahli kimia, dan filsuf Islam. Ibnu Sina memiliki nama lengkap Abu Ali al-Husain Ibn Abdullah Ibn Hasan Ibn Ali Ibn Sina. Lahirkan di Afsyana, daerah dekat Bukhara, tahun 980 M. Memiliki konsep jiwa dengan membaginya menjadi 3, yaitu: jiwa tumbuhan, hewan dan manusia. Selain konsep jiwa ia memiliki konsep tentang keabadian jiwa. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan buku, artikel jurnal, web asli dan tulisan-tulisan yang relevan dengan tema yang dibahas. Hasil penelitian ini menjabarkan tentang konsep jiwa menurut Ibnu Sina dan konsep keabadian jiwa, bahwa keabadian jiwa setelah kematian, dimana saat badan hancur maka jiwa tidak ikut hancur. Akan tetapi, tidak ikut hancurnya jiwa manusia bukan berari ia akan dibangkitkan di bumi. Karena Ibnu Sina memiliki pendapat tentang kemustahil pada reinkarnasi pada makhluk ciptaan tuhan. Itukah mengapa Ibnu Sina menolak tentang konsep reinkarnasi dan mengikuti konsep- konsep filsuf –filsuf terdahulu tentang jiwa manusia.

Item Type: Journal Article
Keywords: Ibn Sina; jiwa; reinkarnasi; keabadian jiwa
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy
Divisions: Faculty of Psychology
Depositing User: Dr Achmad Khudori Soleh
Date Deposited: 09 Jan 2023 09:57

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item