Narasi pluralisme pelaku aliran kebatinan Sumarah: Praktik diskursif perjumpaan iman para pelaku anggota kebatinan Sumarah

Mahpur, Mohammad, Agung, Yusuf Ratu ORCID: https://orcid.org/0000-0003-1187-7214 and Zawawi, Moh. ORCID: https://orcid.org/0000-0003-0243-9327 (2020) Narasi pluralisme pelaku aliran kebatinan Sumarah: Praktik diskursif perjumpaan iman para pelaku anggota kebatinan Sumarah. Research Report. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
13328.pdf

Download (528kB) | Preview

Abstract

Budaya spiritual harus dilakukan sendiri. Berbeda dengan budaya yang sifatnya tradisi, hal itu bisa dirapatkan/dijadikan bahan rembukan. Hal tersebut dibahas bersama-sama. Lalu, untuk cara-cara seperti wiritan dalam Islam, atau apa pun itu, maka yang tahu apakah cara itu efektif atau tidak untuk membuat kita menuju Tuhan adalah pelaku itu sendiri yang terus mengembangkan laku spiritualnya mengenali dan menjumpai tuhan-Nya dengan segala naik turunnya cara latihan sujud. Adanya Undang-Undang tentang agama di negara kita, menurut saya, malah akan menimbulkan polemik. Urusan Tuhan itu tidak bisa di-manage (diatur). Cukup percaya pada adanya kekuatan lain selain kekuatan manusia. Pemeluk agama menyebutnya Tuhan. Bukankah Tuhan itu satu? Nama Tuhan, kan, berasal dari manusia, manusia yang menyebutnya sebagai Tuhan.

Item Type: Research (Research Report)
Keywords: pluralisme; kebatinan; sumarah; relasi sosial
Divisions: Faculty of Psychology
Depositing User: yusuf ratu agung
Date Deposited: 14 Apr 2023 14:58

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item