Faradina, Nasha Syafira and Rosdiana, Aprilia Mega ORCID: https://orcid.org/0000-0002-6457-528X (2022) Dinamika dan faktor resiliensi mengajar pada guru sekolah inklusi tingkat prasekolah. Preschool (Jurnal Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini), 3 (2). pp. 86-95. ISSN 2715-3622
|
Text
15711.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (205kB) | Preview |
Abstract
Hadirnya pendidikan inklusi tidak luput dari peranan seorang guru sebagai pendidik. Pendidikan inklusi menjadi tantangan guru dalam mengajar, terutama guru di tingkat pendidikan prasekolah. Guru sekolah inklusi tingkat prasekolah bertugas tidak hanya mengajar siswa prasekolah saja namun juga mendampingi siswa prasekolah berkebutuhan khusus pula. Tantangan inilah yang juga dialami oleh guru di TK Kartika IV-6 Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika resiliensi yang terjadi pada guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi guru yang mengajar di sekolah inklusi tingkat prasekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek yang digunakan adalah dua orang guru yang mengajar di TK Kartika IV-6 Malang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedua subjek memiliki kemampuan resiliensi yang berbeda. Berdasarkan tujuh aspek resiliensi yang digunakan yakni, regulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, empati, efikasi diri, analisis penyebab masalah, reaching out, kedua subjek memiliki kemampuan yang relatif baik akan tetapi dengan cara penanganannya yang berbeda. Kecuali pada satu aspek yakni reaching out, kedua subjek memiliki kepuasan mengajar yang berbeda, subjek pertama merasa puas dengan hasil mengajarnya sedangkan subjek kedua merasa masih belum puas dengan hasil mengajar yang diberikan kepada siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi subjek adalah faktor resiko dan protektif. Faktor resiko yang dari kedua subjek adalah kesulitan mengajar selama pandemi COVID-19. Sedangkan faktor protektif dari kedua subjek memiliki sedikit perbedaan yaitu, hubungan interpersonal subjek pertama lebih baik dibanding subjek kedua, dan dalam pengembangan kompetensi diri subjek pertama lebih bersemangat dibanding subjek kedua. Namun, kedua subjek sama-sama mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami untuk menjadi guru TK di sekolah inklusi.
Item Type: | Journal Article |
---|---|
Keywords: | resiliensi; sekolah inklusi; siswa ABK |
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170103 Educational Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology |
Depositing User: | Aprilia Mega Rosdiana |
Date Deposited: | 03 Oct 2023 08:41 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |