Benny Afwadzi, Nur Ali (2023) Prospek moderasi intra agama di Indonesia: Kajian relasi ideal sunni-syiah menurut mahasiswa Perguruan Tinggi Islam (sertifikat hak cipta). 000547316.
|
Text
16841.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Konflik Sunni-Syiah di berbagai belahan dunia telah merenggut banyak korban jiwa. Bahkan pada tahun 2017, 44% kematian dalam kekerasan terorganisir di dunia diakibatkan oleh konflik Sunni-Syiah. Fenomena ini tentunya menjadi refleksi bagi Indonesia yang juga pernah mengalami beberapa konflik antara Sunni dan Syiah, dengan kalangan Syiah yang merupakan minoritas sebagai objek kekerasan dan persekusi. Relasi Sunni Syiah sendiri adalah bagian dari moderasi intra agama yang dikembangkan oleh Kementerian Agama. Dengan memfokuskan pada mahasiswa Sunni dan Syiah Perguruan Tinggi Islam sebagai aktor penting dalam membangun hubungan yang harmonis, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri bagaimana prospek moderasi intra agama di Indonesia.
Bersadarkan keterangan di atas, penelitian ini fokus untuk menjawab tiga rumusan masalah. Pertama, bagaimana pandangan mahasiswa mengenai relasi Sunni-Syiah, yang terfokus pada tiga aspek, yakni pandangan terhadap sekte lain, konflik antar sekte, dan relasi ideal antar sekte? Kedua, bagaimana prospek moderasi intra agama di Indonesia berdasar relasi Sunni-Syiah? Ketiga, bagaimana strategi yang efektif dalam membangun relasi harmonis antara Sunni-Syiah di Indonesia?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study) yang mengambil subjek penelitian mahasiswa Perguruan Tinggi Islam yang menempuh studi di Malang, Pasuruan, dan Surabaya. Jumlah informan berjumlah 17 mahasiswa, dengan mahasiswa Sunni sejumlah 12 orang dan Syiah dengan 5 orang. Adapun teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagaimana yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman. Untuk menghilangkan bias penelitian, penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dan Focus Group Duscussion (FGD).
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah, pertama, pola pikir mahasiswa, baik Sunni maupun Syiah, dapat dipetakan menjadi tiga kategori, yakni eksklusif, inklusif, dan pluralis. Namun kecenderungan yang muncul adalah di pola pikir inklusif. Meskipun pola berpikir eksklusif masih nampak dalam pemikiran mahasiswa terkait relasi Sunni dan Syiah. Kedua, berdasar pada temuan rumusan masalah pertama, prospek moderasi intra agama, yang dapat dikerucutkan pada relasi Sunni-Syiah berada pada wilayah yang agak cerah. Meskipun begitu, adanya pemikiran yang eksklusif dari masing-masing sekte tidak boleh dipandang remeh sebab bila dibiarkan dan tidak mendapatkan edukasi yang representatif, maka bisa bertransformasi pada radikalisme. Ketiga, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk lebih menjalin relasi harmonis antara Sunni-Syiah berdasarkan temuan dalam penelitian ini, yakni mempelajari ajaran sekte yang lain dari sumber primernya, interaksi yang intens antar penganut sekte, dialog dengan tujuan untuk saling memahami dan bukan untuk saling menjatuhkan, dan pendidikan moderasi beragama yang menekankan moderasi intra agama dalam kaitan antara sekte Sunni dan Syiah.
Item Type: | Hak Cipta |
---|---|
Keywords: | Sunni; Syiah; relasi; konflik; inklusif |
Subjects: | 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130103 Higher Education |
Divisions: | Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Islamic Education |
Depositing User: | Benny Afwadzi |
Date Deposited: | 21 Nov 2023 05:20 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |