Miski dan Nurul Istiqomah (2023) Misrepresentasi ajaran nabi dalam meme hadis tentang perempuan: konstruksi, genealogi, dan transmisi (sertifikat hak cipta). 000542474.
|
Text
16993.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Di media sosial, hadis yang menyebutkan adanya larangan perempuan melakukan perjalanan jika tanpa disertai mahram muncul dalam berbagai meme dengan model pemahaman tertentu. Bersamaan dengan ini, muncul pula meme pendukung lainnya bahwa perempuan adalah fitnah sehingga rumah adalah tempatnya. Kajian ini pun menjadi lebih relevan dengan kondisi kontemporer karena sampai pada analisis bagaimana teks masa lalu mengalami proses transfomasi sesuai perkembangan teknologi-informasi. Selain itu, kajian ini juga akan mengkonfirmasi adanya bias kecenderuangan dan bagaimana realitas ini punya akses genealogis dengan hal lainnya. Dalam hal ini, terdapat dua pertanyaan utama yang menjadi fokus kajian: Pertama, bagaimana meme hadis pada tema ini merepresentasikan kecenderungan paham keagamaan tertentu? Kedua, bagaimana meme hadis tentang perempuan menjadi media transmisi pola keberagamaan tertentu di kalangan generasi milenial? Kajian ini menggunakan discourse-genealogical-approach. Objek kajian ini adalah meme-meme hadis tentang perempuan yakni larangan perempuan melakukan perjalanan tanpa mahram dan perempuan sebagai fitnah. Jenis penelitian kajian ini adalah kualitatif, dengan model spesifik kepustakaan yang meliputi teks, gambar, dan data dokumentasi lainnya. Instrumen yang digunakan adalah perangkat lunak seperti laptop dan telpon genggam yang digunakan untuk melacak data tersebut, terutama kaitannya dengan meme hadis yang bertebaran di media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lain-lain. Teknik pelacakan yang digunakan adalah dengan menggunakan kata kunci seperti “Wanita safar tanpa mahram” dan “Perempuan sebagai fitnah,” dan sebagainya. Data yang sudah terkumpul dipetakan sesuai karakteristiknya yaitu berdasar hadis, tabel keterangan, visualisasi, serta caption atau keterangan yang ditampilkan. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan tiga model: deskkriptif, kritis, dan implikatif. Sebagai temuan, kajian ini menunjukkan bahwa judul atau keterangan, caption, terjemah, dan visualisasi, merupakan bentuk dari konstruksi pemahaman terhadap hadis dalam dua tema tersebut yakni hadis yang menyebutkan bahwa perempuan adalah fitnah dan perjalanannya harus ditemani oleh mahram. Meme-meme tersebut menunjukkan satu hal yakni menguatnya nalar terjemahistik sehingga berimplikasi pada adanya misrepresentasi terhadap hadis terkait. Aspek lain yang tampak adalah meme-meme tersebut tidak pernah lepas dari kepentingan yakni kepentingan pembuat, penyebar dan lain-lain. Pada bagian ini, jelas, terjadi obyektivasi terhadap perempuan. Obyektivasi ini tidak sekadar dalam pengertian membatasi otonomi perempuan terhadap dirinya namun juga mengarahkan pada bagaimana harusnya dia bertindak meskipun kesesuaian yang dimaksud lebih pada kesesuaian dengan pemahaman tertentu; dalam konteks lebih luas, obyektivasi ini tidak bisa dilepaskan dari kepentingan untuk membatasi gerak perempuan dalam ruang publik.
Item Type: | Hak Cipta |
---|---|
Keywords: | meme hadis; fitnah; aurat; mahram; hermeneutika |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science |
Divisions: | Faculty of Sharia and Law > Department of Al-Quran and Tafseer studies |
Depositing User: | Nurul Nurul Istiqomah |
Date Deposited: | 21 Nov 2023 19:38 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |