Arabic policy in Southeast Asia: comparative study of Indonesia and Brunei Darussalam (sertifikat hak cipta)

Muassomah, M. Faisol dkk (2023) Arabic policy in Southeast Asia: comparative study of Indonesia and Brunei Darussalam (sertifikat hak cipta). 000567909.

[img] Text
17558.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini menyimpulkan bahwa policy dan komitmen terhadap bahasa Arab di Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Brunei Darussalam sebagai berikut:
1. Policy atau komitmen dalam memberikan keputusan terhadap bahasa Arab di Indonesia dan Brunei Darussalam. Kedua negara ini memiliki kesamaan dan perbedaan dalam menentukan policy terhadap bahasa Arab. Kesamaannya, kedua negara mewajibkan bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah agama. Di Indonesia bahasa Indonesia wajib diajarkan di Madrasah-madrasah di bawah naungan kementerian agama. Sementara di Brunei bahasa Arab wajib diajarkan di sekolah Ugama yaitu sekolah di bawah kementerian ugama. Hanya bedanya madrasah yang ada di indonesia memiliki status dan legalitas yang sama dengan sekolah. Berbeda dengan di negara berunei sekolah Ugama disebut juga sekolah petang yang dilaksanakan pada pukul 14.00 sampai jam 17.00. sekolah ugama wajib diikuti oleh seluruh warga Brunei berusia sekolah dasar sampai sekolah menengah. Bagi warga yang anaknya tidak masuk sekolah Ugama akan mendapatkan hukuman. Komitmen lain terkait perhatiannya terhadap bahasa Arab, memberikan beasiswa, short course, student mobility, lecturer mobility, mendatangkan dosen dari native.
2. Public memperlihatkan perhatiannya terhadap bahasa Arab di Indonesia dan Brunei. Di Indonesia bahasa Arab sangat dihargai dan dihormati karena hubungannya dengan Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia. Sebagai bahasa Ibadah, dan juga untuk tujuan profesional. Berbeda dengan di negara Brunei, Bahasa Arab sangat diagungkan di negara ini, selain sebagai bahasa Agama dan bahasa kitab suci al-Qur’an juga sebagai bahasa yang hurufnya dipinjam sebagai tulisan Jawi. Di antara cara mengagungkan Bahasa Arab, menonwajibkan dosen bahasa Arab publikasi Scopus setiap tahunnya, huruf Arab sebagai tulisan Jawi telah digunakan sebagai penamaan jalan, lembaga, ruang-ruang publik, pertokoan, all. Kedua negara ini memiliki perhatian yang sama dalam mengagungkan bahasa Arab tetapi dengan cara yang berbeda.
3. Pengenalan Huruf-Huruf Arab secara Massif didengungka di Indonesia. tulisan huruf-huruf Arab yang berupa kaligrafi berbahasa Arab banyak menjadi hiasan di tembok, tiang di berbagai masjid, mushalla, sekolah, pondok pesantren, dan dalam bacaan doa, mengaji, dan kegiatan keagaam yang lainnya. Hal ini berbeda dengan pengenalan huruf Arab di Brunei. Mereka menggunakan tulisan Jawi sebagai salah satu syiar bahasa Arab di Brunei. Tulisan Jawi ini bukan hanya digunakan pada lebel atau penamaan lembaga-lembaga formal, tetapi seluruh landscape yang ada di Brunei menggunakan tulisan Jawi, meskipun terdapat juga latin Melayu dan inggris. Namun tulisan Jawi menjadi tulisan yang dominan, yakni muncul di uritan pertama, dan font hurufnya lebih besar.

Item Type: Hak Cipta
Keywords: kebijakan bahasa Arab; Indonesia; Brunei Darussalam; comparatif
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2003 Language Studies > 200399 Language Studies not elsewhere classified
Divisions: Faculty of Humanities > Department of Arabic Language and Letters
Depositing User: Muassomah Muassomah
Date Deposited: 20 Dec 2023 14:16

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item