Hasba, Irham Bashori, Musdin, Rasyid and Setyawan, Dimas Bima (2016) Lansia kota dan desa: upaya memahami lansia dalam pespektif normatif dan sosio-antropologis. Research Report. House of Research Surabaya, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (fulltext)
1845.pdf - Submitted Version Download (247kB) | Preview |
Abstract
Manusia diciptakan Tuhan dengan bekal berupa potensi lebih dibandingkan makhluk lainnya. Potensi tersebut berupa fisik yang sempurna, akal, dan naluri. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah pada surat al-Isra’: 70.
Tahap akhir perkembangan kehidupan manusia ditandai dengan mulai rapuhnya keseimbangan fisik, psikis dan kesehatan seorang manusia. Secara individual, seorang manusia dalam batas umur tertentu akan mengalami penurunan daya kemampuan dan kepekaannya berdasar pada batasan umur tertentu. Manusia yang mencapai usia tertentu juga disebut sebagai manusia matang sehingga memerlukan tindakan keperawatan yang ekstra secara promotif dan preventif sehingga mereka dapat menikati dan melewatinya dengan baik dan bahagia.(R Siti Maryam Dkk, 2008)
Fase kehidupan manusia dimulai dari belia, muda dan tua adalah fase kehidupan yang pasti dijalani semua orang yang memiliki umur panjang. Secara general, perkembangan usia manusia muda menjadi tua disebut lansia, mereka akan terus mengalami kemunduran secara fisik yang ditandai dengan tidak maksimalnya fungsi alat tubuh (degenerative), kulit menjadi keriput, menurunnya fungsi mata, telinga dan organ tubuh lainnya. Secara psikis, lansia mudah lupa, mudah mengalami rasa kesepian, bosan, post power syndrome, merasa ditinggalkan keluarga dan masyarakat dan lainnya. (R Siti Maryam Dkk, 2008)
Semua fase tersebut terkadang ada benarnya jika dikaitkan dengan kondisi lansia yang berada kota, terlebih kota besar dengan kehidupan masyarakat yang majemuk dan eksklusif. Namun akan berbeda kondisinya dengan lansia yang berada di wilayah desa dengan adanya tuntutan bagi diri mereka untuk selalu eksis dalam setiap moment kehidupan individual, keluarga dan sosialnya. Melalui titik inilah, penelitian ini akan mencari titik perbedaan dan penyebabnya secara deskriptif fenomenologis sehingga terdapat pembeda dalam memandang proses kehidupan dan peran lansia dalam kehidupan masyarakat dan dapat disikapi dengan baik.
Item Type: | Research (Research Report) |
---|---|
Keywords: | Lansia; Sosio-antropologis; Perkotaan; Pedesaan |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180102 Access to Justice 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180114 Human Rights Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Faculty of Sharia and Law > Department of Sharia Business Law |
Depositing User: | Irham Bashori Hasba |
Date Deposited: | 27 Apr 2017 06:25 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |