Furaida, Asni (2024) Pagi menjelma gerbang kata-kata sehimpun puisi. Pagi Menjelma Gerbang Kata-Kata Sehimpun Puisi, 1 . Penerbit Selaklali, KOTA MALANG. ISBN 978-623-10-5128-8 UNSPECIFIED : UNSPECIFIED.
Text
21821.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Abah selalu bercerita:
Hanya memoir pagi,
yang tidak pernah lekas pergi,
menyuguhkan mimpi.
Pagi mungkin hanya peristiwa sejenak yang terjadi setelah
malam yang panjang demi menyongsong siang. Saat posisi
matahari mulai naik sekian centimeter dari permukaan
cakrawala, maka sinarnya menciptakan pagi: menyibak
gelap yang meliputi penjuru alam, memancarkan cahaya ke
permukaan bumi. Saat sinar matahari menyentuh permukaan
bumi yang diliputi embun semalam, maka terciptakan
sensasi sejuk. Bukan panas, bukan dingin, juga bukan hangat.
Sejuk adalah persitiwa peralihan dari dingin menuju hangat
dan sebelum berubah menjadi panas. Tak semua orang
menjumpai pagi, meski bangun sejak dini hari. Tak cukup
banyak orang yang berhasil menangkap sensasi sejuk pagi
hari dalam kehidupannya setelah malam yang gulita dan
sebelum siang yang panas. Dalam buku puisi ini, pagi adalah
peristiwa faktual sekaligus menjadi peristiwa simbolis.
Anda dipersilakan merasakan sensasi pagi dari puisi-puisi
ekspresif nan impresif karya Asni Furaida.
M. Fauzi Sukri, penulis Bahasa Ruang, Ruang Puitik (2018)
Item Type: | Book |
---|---|
Keywords: | Sehimpun Puisi Asni Furaida |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2005 Literary Studies > 200516 Indonesian Literature 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2005 Literary Studies |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of English Language and Letters |
Depositing User: | M.A. Asni Furaida |
Date Deposited: | 03 Dec 2024 14:13 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |