Dekonstruksi corak penafsiran Al-Adabi̅ Al-Ijtima̅ʻi̅ dalam upaya merekonseptualisasi dan mewujudkan moderasi beragama di Indonesia

Muhammad, Muhammad ORCID: https://orcid.org/0000-0001-5582-0872, Mohamad Zubad Nurul Yaqin, Nurul Yaqin ORCID: https://orcid.org/0000-0002-8253-2048 and Mahfud, Fakhris Khusnu Reza ORCID: https://orcid.org/0009-0005-5014-0321 Dekonstruksi corak penafsiran Al-Adabi̅ Al-Ijtima̅ʻi̅ dalam upaya merekonseptualisasi dan mewujudkan moderasi beragama di Indonesia. Research Report. LP2M UIN Malang. (Unpublished)

[img] Text
2. Laporan Penelitian (2).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji ittijāh al-Adabī al-Ijtimaʻī dalam menafsirkan al-Qur’an. Al-Adabī al-Ijtimaʻī dipandang sebagai potret dari kehidupan sosial budaya yang mengitari mufasir. Kendati al-Adabī al-Ijtimaʻī terkesan lebih dekat pada masyarakat, ternyata al-Adabī al-Ijtimaʻī yang diaplikasikan oleh para mufasir terkesan kurang ramah terhadap budaya, tradisi, dan politik di Indonesia saat ini. Hal ini disebabkan mufasir lebih memfokuskan pada nasihat dan pengingat umat manusia agar berprinsip pada prinsip Islam. Perkembangan zaman di era dewasa ini dipaksakan untuk tunduk terhadap penafsiran klasik dan yang bertentangan dianggap salah. Kekakuan, tidak akomodatif, tidak adaptif terhadap tradisi dan budaya lokal nampak dari penafsiran al-Qur’an. Fenomena di Indonesia saat ini ialah usaha mewujudkan moderasi beragama demi menjaga kesatuan, kerukunan, dan ketenteraman seluruh warga Indonesia. Moderasi beragama ini kemudian menuntut adanya penafsiran-penafsiran baru yang adaptif dan tidak kaku terhadap budaya dan perbedaan. Melakukan rekonstruksi terhadap ittijāh al-Adabī al-Ijtimaʻī merupakan langkah tepat untuk mewujudkan hal ini. Adapun metode yang diterapkan adalam penelitian ini ialah kualitatif-interpretatif dan menggunakan teori akulturasi yang menekankan pada pluralitas budaya. Hasil Rekonstruksi yang ditawarkan dalam peneitian ini ialah penafsiran al-Qur’an yang harus menyesuaikan pada budaya dan tradisi, bukan sebaliknya. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan saat mengaktualisasikan al-Adabī al-Ijtimaʻī untuk menafsirkan al-Qur’an yaitu: melihat pada fenomena, memperhatikan ruang dan waktu, dan mengedepankan kemaslahatan umum.

Item Type: Research (Research Report)
Keywords: Ittijah al-Tafsir; al-Adabi al-Ijtimai; Incusive Perspectives; Religious moderation
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies
Divisions: Faculty of Sharia and Law > Department of Al-Quran and Tafseer studies
Depositing User: Dr. Muhammad, Lc., M.Th.I
Date Deposited: 11 Dec 2024 09:23

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item