Rozaq, Abd. PROBLEMATIKA RELASI SUAMI ISTRI DALAM PERSPEKTIF MUFASIR KLASIK DAN MODERN SERTA SOLUSINYA PADA ERA KINI. Research Report. Fakultas Syariah UIN Maulanana Malik Ibrahim Malang. (Unpublished)
|
Text
Repository.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Relasi suami-istri dalam membina kehidupan rumah tangganya, tidak menutup kemungkinan dihadapkan dengan berbagai persoalan dalam rumah tangga seperti pembagian peran, persoalan nafkah, KDRT, perselingkuhan, maupun yang lain. Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk merespon positif dan menjawab atas persoalan-persolan tersebut, sekaligus menawarkan berbagai petunjuk yang solutif dan variatif guna mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan mufasir klasik dan modern dalam menguraikan masalah-masalah di atas.
Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan, dengan menggunakan Jenis analisa data deskriptif kualitatif, dan tekhnik analisa datanya yaitu conten analisis. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah Jâmi’ al-Bayân’an ta’wîli âyi al-Qur’an, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’an, Tafsir Ahkâm Rawâi’ al-Bayân karya, Tafsir Ibnu Kasîr karya, Fiqh al-Sunnah, Tafsîr al-Marâghî karya, al-Fiqh al-Islâm wa Adillatuhu. Sedangkan data sekundernya adalah berbaga kitab, jurnal kamus dan lan sebagainya.
Hasil dari penelitian ini sebagai berikut, satu bahwa mufasir klasik dan modern dalam menguraikan problematika relasi suami-istri sejalan dan menguatkan Al-Qur’an bahwa permasalahan yang harus dihindari oleh relasi suami-istri adalah pembagian peran yang tidak proporsional, pengabaian nafkah, kekerasan dalam rumah tangga, dan perselingkuhan. Namun demikian mufasir klasik dan modern dalam menguraikan berbagai ayat menggunakan metode, pendekatan dan nuansa sesuai dengan karakter masing-masing.
Adapun solusi jika terjadi problematika dalam rumah tangga hendaknya disikapi dengan bijaksana, adapun beberapa langkah jika terjadi problematika dalam rumah tangga adalah sebaga berikut: mengingatkan agar kesalahan tersebut tidak diulangi kembali, diberikan kesempatan untuk bertobat, saling mengingatkan dan menguatkan dalam memenuhi kewajibannya, dan jika kesalahan tersebut diulangi dan memberikan bahaya yang lebih besar pada keutuhan keluarga besar, maka diperbolehkan bercerai secara baik-baik
| Item Type: | Research (Research Report) |
|---|---|
| Keywords: | Relasi; Suami sitri; Mufasir Klasik dan Modern |
| Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies |
| Divisions: | Faculty of Sharia and Law > Department of Al-Quran and Tafseer studies |
| Depositing User: | Abd. Rozaq Rozaq |
| Date Deposited: | 31 Dec 2024 22:14 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric