HAKI (2025) Potensi kombinasi estrak 96% daun mimba dan sambilato untuk menurunkan micrornas-155, angiopoietin-2, cxcl-10 pada malaria serebral (suatu kandidat pengembangan obat) (sertifikat hak cipta). 1.
|
Text
SuratCiptaan_EC002025181587.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Malaria serebral adalah salah satu komplikasi malaria yang ditandai dengan pembengkakan atau kerusakan otak. Data yang diperoleh dari WHO (Malaria Case Report 2022), menyatakan bahwa terdapat 2 milyar kasus malaria dan 11,7 juta kematian yang disebabkan malaria serebral terjadi sepanjang awal abad ke-21 hingga tahun 2021. Dalam 3 tahun terakhir kasus malaria di asia pasifik cenderung tinggi (WHO, 2022). Di Indonesia pada tahun 2022, malaria menjadi poin yang tertuang pada SDG (Sustainable Development Goal) 3.3 sebagai penyakit prioritas global, terdapat 443.530 orang terkonfirmasi positif malaria dan 71 orang meninggal karena malaria serebral (Kemenkes, 2023).
Malaria serebral merupakan komplikasi malaria yang mengancam jiwa, terutama pada anak-anak. Munculnya strain Plasmodium yang resistan terhadap obat merupakan tantangan besar dalam pengembangan obat antiparasit baru dan strategi untuk memerangi malaria. Studi yang dilakukan Erdman et al (2011), menyatakan pada anak-anak Uganda dengan malaria serebral terdapat peningkatan miRNAs-155, angiopoietin-2, CXCL-10.
MicroRNAs-155 meningkat di sirkulasi pembuluh darah pada malaria serebral yang akan mengganggu integritas BBB (blood brain barrier) otak mengakibatkan komplikasi neurologis yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian individu yang terinfeksi. Pencegahan disfungsi BBB akan menjadi strategi terapi alternatif yang menarik untuk mencegah malaria serebral (Lopez-Ramirez et al., 2014). Selain itu terdapat Angiopoietin-1 (Ang-1) dan Angiopoietin-2 (Ang-2) bertindak sebagai ligan yang mengikat reseptor Tie-2 ( de Jong et al., 2016 ), pada kondisi normal Ang-1 mengikat Tie-2 untuk mendorong lingkungan anti-inflamasi dan apoptosis. Infeksi oleh Plasmodium falciparum akan memulai inflamasi, yang menyebabkan Ang-2 dilepaskan ke dalam aliran darah yang mengubah keseimbangan antara Ang-1 dan Ang-2 menjadi menguntungkan Ang-2 ( de Jong et al., 2016 ), Ang-2 mengalahkan Ang-1 dalam mengikat Tie-2 yang menyebabkan penurunan efek anti-inflamasi dan anti-apoptosis ( Page dan Liles, 2013 ; de Jong et al., 2016 ).
| Item Type: | Hak Cipta |
|---|---|
| Keywords: | Malaria serebral. daun mimba, daun sambilato |
| Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1118 Diseases > 111803 Parasitic Diseases > 11180311 Parasitic Diseases, Animal |
| Divisions: | Faculty of Medical and Health Sciences > Department of Medical Education |
| Depositing User: | Dr Zainabur Rahmah |
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 14:59 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric