Responsive Banner

Islam Spiritual: Cetak Biru Keserasian Eksistensi (Pendekatan Gender Atas Realitas Kosmo-Psikologi islam Acuan Tafsir Al-Qur'an Abdullah Yusuf Ali)

Hady, M. Samsul ORCID: https://orcid.org/0009-0000-4336-9164 (2025) Islam Spiritual: Cetak Biru Keserasian Eksistensi (Pendekatan Gender Atas Realitas Kosmo-Psikologi islam Acuan Tafsir Al-Qur'an Abdullah Yusuf Ali). 1, 1 (1). Litnus, Malang. ISBN 9786342347010 Author : Hady, M. Samsul.

[img] Text (Book)
Buku 1a_Islam Spiritual_ISBN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

penulis memaksudkan buku ini akan dapat mengembalikan point of veiew kita kepada adanya eksistensi alam spiritual, di mana spiritualitas manusia hidup dan mengalami dinamikanya sendiri. Spiritualitas manusia, sebagaimana diilustrasikan dalam ajaran teologi (ilmu kalam) bersifat turun-naik, bertambah kuat-berkurang-lemah (yazidu wa yanqush), dan di sinilah hidup menjadi sebuah pertaruhan. Manusia berada di poros turun-naik secara spiritual (al-qaws al-irtifaa’iy wal al-qaws an-nuzuliy), dan di sini pula cetak biru manusia sebagai makhluk yang sempurna (al-insaan al-kaamil). Seperti halnya, yang saya sering contohkan dalam kuliah-kuliah saya, setiap makhluk atau ciptaan yang sempurna pasti dapat bergerak bebas, seperti halnya sepeda motor atau mobil yang oleh pabriknya dianggap sempurna dan siap diluncurkan. Motor atau mobil yang sempurna itu dapat maju-mundur, belok kiri-kanan, juga dapat berhenti. Demikian pula manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna. Dari segi fithrahnya, hidup manusia—demikian pula kehidupan ruhaninya—diciptakan poros naiknya hingga ke puncak, yakni hingga Bersatu dengan Tuhannya, juga poros menurun hingga lebih rendah dari eksistensi benda-benda mati. Benda mati, seperti batu, digambarkan dalam al-Qur’an, menggelinding dari ketinggian karena takut kepada Allah, Sang Pencipta; sementara manusia tampak tenang, tidak takut sama sekali kepada Sang Mahakuasa. Inilah leval spiritualiltas yang lebih rendah daripada benda (yang dianggap) mati sekalipun. Sebagai makhluk sempurna, secara eksistensial manusia diberi jiwa yang menjaminnya memiliki kebebasan kehendak (free will), dan karenanya memiliki kebebasan bertindak (free act). Itulah hati (al-qalb), yang berkarakter dinamis, bolak-balik (muqallib), yang mencerminkan Kesempurnaan Sang Pencipta (yang muqallibul quluub), bebas dalam kehendak dan tindakan (manusia prototipe Tuhan: Adam diciptakan berdasarkan protitipe [shuurah]-Nya). Hati, yang merupakan inti dari pribadi manusia (an-nafs) memiliki dua potensi dan kecenderungan yang berseberangan, yakni potensi dan kecenderungan jahat (fujuur) dan potensi dan kecenderungan baik (taqwa). Diingatkan dalam Al-Qur’an ”Berbahagialah orang yang berhasil menyucikan (hati, qalb)-nya; sebaliknya, celakalah orang yang mengotorinya.” (Qs. Asy-Syams [91]:7-10).

Item Type: Book
Keywords: Islam spiritual, Keserasian Eksistensi
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040305 Akhlaq, Tasawuf, and related science
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040306 Islamic philoshophy
Divisions: Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Islamic Education
Depositing User: Dr. Samsul Hady, M.Ag
Date Deposited: 10 Dec 2025 11:13

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item