Peran Strategis Nahdlatul Ulama di Era Kenusantaraan Global

Esha, Muhammad In'am ORCID: https://orcid.org/0000-0002-8269-248X (2015) Peran Strategis Nahdlatul Ulama di Era Kenusantaraan Global. In: NU di Tengah Globalisasi. UIN-Maliki Press, Malang, pp. 37-54. ISBN 978-602-1190-49-4 UNSPECIFIED : UNSPECIFIED.

[img]
Preview
Text (Full text)
3686.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 2015 seolah menjadi momentum penting bagi organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Indonesia ini untuk semakin mengokohkan peran dan fungsi strategisnya di tengah dinamika masyarakat baik pada skala nasional maupun global. Mengapa demikian? Setidaknya terdapat beberapa alasan, yaitu: Pertama, mengacu pada blue-print ASEAN Community dapat diketahui bahwa saat ini merupakan tahun dimana masyarakat ASEAN akan segera memasuki tatanan baru dalam hubungan antar-negara. Masyarakat ASEAN telah menjadi satu komunitas yang semakin terintegrasi baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Fenomena inilah yang saya sebut sebagai “Era Kenusantaraan Kembali (Re-Nusantara Era)” bagi Masyarakat ASEAN. Disebut demikian karena pada abad ke-13 sesungguhnya nenek moyang kita telah mengalami hal yang sedemikian. Masyarakat ASEAN berada dalam satu persekutuan di bawah kekuasaan Mojopahit.

Kedua, dalam konteks geopolitik internasional tahun 2015 terjadi momentum penting yang menurut para analis menyebutnya sebagai lahirnya babakan baru berakhirnya era unipolar menuju bipolar. Hal ini ditandai dengan bangkitnya kekuatan dari “Timur” yaitu China dan Rusia sebagai kekuatan penyeimbang yang selama ini didominasi Amerika Serikat dan Sekutunya. Pada saat peringatan kekalahan Nazi pada perang dunia kedua yang dipusatkan di Rusia, China dan beberapa negara memperingati dengan parade militer dan pasukan China pun terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal yang belum pernah terjadi pasca runtuhnya Uni Soviet. Situasi geopolitik yang lain adalah terjadinya konflik bersenjata di Yaman yang melibatkan Saudi Arabia dan Iran. Dua negara yang senantiasa berebut pengaruh di Timur Tengah. Perseteruan ini juga membawa implikasi pada munculnya konflik laten antara sunni dan syi’i di dalam dunia Islam.

Dalam situasi semacam ini, sebagai organisasi massa yang terbesar di Indonesia, NU dituntut memberikan peran strategis. Hal ini tidak lain karena pikiran-pikiran warga nahdliyin dapat dipastikan akan sangat menentukan kearah mana pendulum sejarah Muslim di Indonesia utamanya akan bergerak. Tulisan ini secara sistematis akan membahas tentang peran strategis Nahdlatul Ulama di Era Kenusantaraan-Global saat ini. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran seiring dengan keberadaan NU di masa-masa yang akan datang. Secara berturut-turut akan dibahas hal-hal yang berkenaan dengan ruang publik sebagai ranah perjuangan, sejarah kelahiran NU, NU dalam kontestasi kenusantaraan-global. Tulisan ini akan diakhiri dengan penutup.

Item Type: Book Section
Keywords: Nahdlatul Ulama; Islam Nusantara
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220319 Social Philosophy
Divisions: Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Social Science Education
Depositing User: Muhammad In'am Esha
Date Deposited: 12 Jul 2018 16:55

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item