Konstruksi sosial pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani: Studi living sunnah di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin

Nasrulloh, Nasrulloh (2018) Konstruksi sosial pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani: Studi living sunnah di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin. Presented at Muktamar Pemikiran Santri Nusantara: Islam, kearifan lokal dan tantangan kontemporer, 12-13 Oktober 2018, Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Fulltext)
5090.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (36MB) | Preview

Abstract

Tradisi pembacaan manaqib yang dilakukan oleh para santri di pondok pesantren Mambaus Sholihin, diyakini mempunyai dampak keberkahan baik bagi santri maupun bagi eksistensi pondok pesantren itu sendiri. Tradisi pembacaan manaqib tidak sekedar sebuah tradisi positif yang sudah mengakar, lebih dari itu, ia merupakan sebuah ‘sunnah yang hidup’ atau biasa disebut dengan living sunnah. Hadis merupakan cerminan dari ‘sunnah yang hidup’ yang selalu ditafsiri dan mengalami formulasi yang progresif terhadap sunnah Nabi saw. Karena sunnah bersifat dinamis dan progresif, maka hadis harus ditafsirkan secara situasional dan diadaptasikan ke dalam situasi terkini dewasa ini. Dalam konteks ini adalah tradisi pembacaan manaqib di pondok pesantren. Dengan begitu, hadis akan tetap selalu s}a>lih} li kulli zama>n wa maka>n, sebagaimana para sahabat memahami perilaku Nabi saw sebagai sunah yang hidup.Penelitian sederhana ini ingin menjawab dua rumusan masalah; pertama; bagaimana model variasi living sunnah yang ada dalam pembacaan manaqib syekh Abdul Qadir Al-Jailany di pondok pesantren mambaus sholihin?. kedua; bagaimana konstruksi sosial pembacaan manaqib di kalangan santri dan asatidz di pondok pesantren mambaus sholihin? Fenomena tersebut akan dianalisis dengan menggunakan teori konstruksi social yang digagas oleh Berger. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif-empiris dengan pendekatan ilmu sosiologi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara . Peneliti menggunakan satu model pendekatan baru tentang penelitian hadis, yaitu living hadis. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dalam ritual pembacaan manaqib di pondok pesantren mambaussholihin terdapat sepuluh variasi living sunnah. Tradisi ritual pembacaan manaqib di pesantren mambaussholihin dibentuk melalui tiga momen dialektik. Pertama; eksternalisasi, Adanya budaya, peraturan pesantren, nada dan cara pembacaan yang dilantunkan oleh santri mempunyai irama yang unik dan menarik untuk didengarkan, ikut memberikan andil dalam terwujudnya eksistensi tradisi tersebut. Kedua; Obyektifasi: Ketenangan, kekhusu'an saat membaca manaqib, Isi dan pesan yang disajikan dalam pembacaan manaqib menjadi daya tarik tersendiri untuk tetap bertahan mengikuti dan melestarikan tradisi tersebut. Ketiga; Internalisasi; Para santri memiliki makna-makna subyektif yang berbeda-beda, secara garis besar memunculkan keyakinan bahwa dengan membaca manaqib akan mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Item Type: Conference (Keynote)
Keywords: Living Sunnah; Manaqib; Konstruksi Sosial
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160807 Sociological Methodology and Research Methods
Divisions: Faculty of Sharia and Law > Department of Sharia Business Law
Depositing User: Nasrulloh Nasrulloh
Date Deposited: 19 Feb 2020 17:42

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item