Penguatan pendidikan kewirausahaan dan pendampingan pengelolaan sumberdaya dengan sistem manajemen mutu model Salafi (SM3S) di Pesantren Darus Sholawat Madiun

Bashith, Abdul., Amrullah, Abdul Malik Karim, dkk (2020) Penguatan pendidikan kewirausahaan dan pendampingan pengelolaan sumberdaya dengan sistem manajemen mutu model Salafi (SM3S) di Pesantren Darus Sholawat Madiun. EC00202004132.

[img]
Preview
Text
haki sertifikat_EC00202004132 riset 2019_compressed.pdf

Download (227kB) | Preview

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang unik. Santri pada umumnya sangat taat kepada kyai, ikhlas, hidup sederhana, dan mandiri. Kyai dihormati karena keluasan ilmu agama dan akhlaknya. Masalahnya, pesantren salaf dalam mengelola lembaga pendidikannya masih menggunakan manajemen “apa adanya”. Hal itu seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Darus Sholawat, Klubuk, Madiun. Untuk itu, perlu pendampingan menggunakan Sistem Manajemen Mutu Model Salafi (SM3S). Model ini menggunakan siklus pengabdian masyarakat yang berorientasi pada prinsip al-Muhaafadhatu ala al-Qadhiimi al-shaleh, wa al-Akhdu bi al-Jadiidi al-Ashlah”, yakni “mengambil tradisi lama yang masih baik, dan menciptakan hal baru yang lebih baik”. Tujuan pengabdian masyarakat menggunakan model SM3S adalah untuk: (1) Mengidentifikasi produk kewirausahaan yang layak dikembangkan untuk menunjang kemandirian pesantren, (2) Menemukan strategi pendampingan yang tepat untuk meningkatkan kewirausahaan pesantren melalui model M3S, dan (3) Mendeskripsikan kinerja kewirausahaan syariah setelah diterapkan model SM3S.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode PAR (Participatory Action Research). Penelitian jenis ini merupakan penelitian tindakan untuk mencari solusi atas masalah riil yang dihadapi oleh masyarakat pesantren. Masyarakat dampingan diposisikan sebagai subyek penelitian. Tahap-tahap pendampingan dengan pendekatan PAR mengacu pada gambar tersebut adalah: Pertama, Plan (Perencanaan), dilakukan setelah mengobervasi kemandirian pesantren dan pengelolaan kewirausahaan di Pondok Pesantren Darus Sholawat Klubuk Kedungrejo Madiun dengan melakukan analisis SWOT. Kedua, Action (Tindakan), setelah proses perencanaan dilakukan, Pesantren Darus Sholawat Klubuk Kedungrejo Madiun mengimplementasikan rencana yang telah dibuat tersebut dengan dibantu oleh team peneliti. Ketiga, Observe (Pengamatan), pengamatan dilakukan untuk memperhatikan dan menganalisis keberhasilan, kelemahan dan kekurangan metode yang digunakan dalam menjalankan usaha tersebut. Keempat, Reflect (Refleksi), memberikan umpan balik atas usaha pesantren dalam menjalan unit usaha laundry syariah.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Produk kewirausahaan yang layak diprioritaskan untuk dikembangkan adalah usaha Laundry Syariah. Alasannya, usaha ini memiliki dampak terhadap pembelajaran dan ekonomi pesantren; (2) Strategi untuk mengembangkan mutu pendidikan pesantren adalah menggunakan model SM3S. Strategi ini memadukan tradisi pesantren dengan inovasi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman; (3) Wujud kemandirian pesantren ditunjukkan dalam aspek pembelajaran maupun aspek kewirausahaan. Kemandirian aspek pembelajaran diwujudkan dari komitmen awal untuk belajar yang lebih baik melalui “Ikrar Mutu Belajar” dan keberanian berpendapat. Sedangkan dalam aspek kewirausahaan ditunjukkan dengan keberanian memulai usaha Laundry Syariah berdasarkan model SM3S.

Item Type: Hak Cipta
Keywords: perubahan mindset; kewirausahaan syariah; metode SM3S
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Social Science Education
Depositing User: Saiful Amin
Date Deposited: 06 May 2020 13:41

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item