Konversi dan kerukunan umat beragama: Kajian makna bagi pelaku dan elite agama-agama di Malang

Sumbulah, Umi (2013) Konversi dan kerukunan umat beragama: Kajian makna bagi pelaku dan elite agama-agama di Malang. Analisis, 13 (1). pp. 79-110.

[img] Text (Full text)
84-243-1-PB.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (292kB)
Full text available at: https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analis...

Abstract

ENGLISH:

This study aims to understand the religious elite view of pluralism and religious harmony in Malang. The study was focused on the meaning of pluralism and religious harmony, efforts and things that support and hinder the realization of religious harmony. Empirical research data with qualitative-phenomenological approach was collected through interviews and documentation. The results show: first, the meaning of religious pluralism for the religious elites is very varied, which is the same as tolerance, mutual respect, the goal of all religions are the same, and recognize the fact that there are many religions in this world. Second, religious harmony have meaning as a condition where there is no oppression and domination of one religion over other religions, awakening a deep awareness of diversity, respect for human rights, and the willingness to spread kindness and love for fellow human beings. Third, religious harmony can be achieved through internal efforts to strengthen the faith of each and build awareness to develop a positive attitude towards other religions. In external efforts to create harmony done through emancipatory dialogue and cooperation to resolve humanitarian issues. Fourth, positive attitude that supports the creation of harmony of religions is the willingness and awareness to understand each other and share experiences. Egoism, truth claims, fanaticism, and exclusivism is a negative attitude and expression recognized by the religious elite can interfere with the establishment of inter-religious harmony.

INDONESIA:

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan elite agama tentang pluralisme dan kerukunan umat beragama di Kota Malang. Kajian difokuskan pada makna pluralisme dan kerukunan umat beragama, upaya-upaya serta hal-hal yang mendukung dan menghambat terwujudnya kerukunan umat beragama. Data penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif-fenomenologis ini dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, makna pluralisme agama bagi elite agama-agama sangat variatif, yakni sama dengan toleransi, saling menghargai, tujuan semua agama sama, dan menyadari kenyataan bahwa terdapat banyak agama di dunia ini. Kedua, kerukunan umat beragama memiliki makna sebagai suatu kondisi dimana tidak ada opresi dan dominasi satu agama atas agama lain, terbangunnya kesadaran mendalam atas keragaman, penghormatan atas hak asasi manusia, dan kemauan untuk menebar kebaikan dan cinta kasih kepada sesama manusia. Ketiga, kerukunan umat beragama dapat diwujudkan melalui upaya-upaya intern dengan penguatan keimanan masing-masing dan membangun kesadaran untuk mengembangkan sikap positif terhadap agama lain. Secara ekternal upaya menciptakan kerukunan dilakukan melalui dialog emansipatoris dan kerjasama untuk menyeleseaikan masalah-masalah kemanusiaan. Keempat, sikap positif yang mendukung terciptanya harmoni agama-agama adalah adanya kemauan dan kesadaran untuk saling memahami dan berbagi pengalaman. Egoisme, truth claim, fanatisme, dan eksklusivisme merupakan sikap dan ekspresi negatif yang disadari oleh para elite agama dapat mengganggu terbangunnya keharmonisan antarumat beragama.

Item Type: Journal Article
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Faculty of Sharia and Law > Department al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Faizuddin Harliansyah
Date Deposited: 19 Jul 2016 21:50

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item