Arfan, Abbas (2014) Dari ‘illah ke maqàsid: Perbandingan konsep maqàsid klasik dengan konsep maqàsid kontemporer. Istinbath, 13 (2). pp. 240-259. ISSN 1829-6505
|
Text (Full text)
Arfan - 2014 - Dari ‘illah ke maqàsid Perbandingan konsep maqàsi.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
Manhaj al-maqàsidì atau istiêlàhì -yang memiliki banyak nama, yaitu: maqàsid al-sharì’ah, al-maqàsid al-shar’iyyah,al-usùl al-khamsah,al-kulliyàt al-khamsah, al-uêùl al-shar’iyyah atau alýarùriyyàt al-khamsah(berupa penjagaan lima prinsip: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda)-adalahsebuah pendekatan metodologis istinbàth hukum Islam melalui analisis kaidah-kaidah untuk mengkaji posisi hukum dari berbagai kejadian dengan mempertimbangkan kemaslahatan bagi kehidupan manusia yang akan ditimbulkan oleh rumusan pemikiran hukum itu dalam upaya memelihara lima prinsip di atas. Pendapat al-Gazàlì dan al-Shàthibì-yang banyak diikuti oleh generasi ulama berikutnyamenetapkan bahwa pertimbangan maslahat tidak boleh diberikan secara bebas pada akal, tapi harus pertimbangan sharà', sedang alThùfi sebaliknya; selama bukan pada wilayah fikih ibadah. Dalam konsep maqàsid al-Gazàlì dan al-Shàthibì ada hierarki, namun ada perbedaan urutan hierarki antara al-Gazàlì dan al-Shàthibì, sedang al-Íùfì tidak berupaya membuat hierarki maqàsid. Akan tetapi Jasser Auda memberikan kritik terhadap urutan hierarki tersebut. Sedangkan Mashood A. Baderin berupaya memasukkan prinsip-prnsip Hak Asasi Manusia (HAM) ke dalam bagian primer maqàsid.
Item Type: | Journal Article |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation |
Divisions: | Faculty of Sharia and Law > Department al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Faizuddin Harliansyah |
Date Deposited: | 29 Jul 2016 18:13 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |