Zuhdy, Halimi (2011) Gagasan pembaharuan Islam dalam puisi Muhammad Iqbal. Research Report. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. (Unpublished)
|
Text (Full text)
gagasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (723kB) | Preview |
Abstract
1.Sebagian besar sajak dan puisi Iqbal ditulis dalam betuk matsnawi (dua baris), yang kebanyakan dipakai dalam tradisi Puisi Arab, Persia, dan Urdu. Mastnawi merupakan ritme campuran yang tidak mengikat, berbeda halnya dengan gazhal. Muhammad Iqbal adalah salah satu sosok cendekiawan muslim sekaligus penyair cerdas yang masih menggunakan aturan persajakan dalam puisi-puisinya. Istilah sajak atau bait puisi yang dikenal dengan istilah awzan adalah aturan yang berasal dari kesusastraan Arab. Namun, dalam karyanya yang dominan menggunakan bahasa Urdu dan Persia, Iqbal berhasil mendeskripsikan bahwa sajak dan bait dalam kesusastraan Persia lebih dilengkapi dan disempurnakan. Iqbal menggunakan qowafi Persia yang kebanyakan berbentuk ridf yaitu pengulangan kata pada akhir setiap baris. Adapun bentuk-bentuk qowafi pada puisi Iqbal juga beragam. Antara lain berbentuk ruba’iyat atau biasa disebut dengan berbait-bait. Selain itu ada juga yang berbentuk muwassahah (stanza) menurut aturan dalam persajakan Arab yang sangat terkenal dalam pembahasan puisi (syair) yang biasa dikupas dalam Ilmu Arudl, disebutkan beberapa macam-macam Bahr, seperti : thowiil, madiid, basiith, waafir, kaamil, hajz, rojaz, roml, saarih, munsarih, khofiif, mutaqoorib, mutadaarik.
2. Tema dan amanat dalam puisi-puisi Iqbal mengandung gagasan pembaharuan Islam yang radikal, ia ingin mendobrak kejumudan pemikiran yang terjadi terutama pada masa Muhammad Iqbal. Semangat luar biasa didengungkan oleh Muhammad Iqbal untuk benar-benar kembali kepada ajaran Islam itu sendiri, seperti menggali kembali al-Qur’an dan berpegang tegung dengannya, tidak hanya sebagai bacaan tanpa memahami inti dan isi darinya, tapi mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Semangat kembali pada Al-Qur’an selalu ia suarakan dalam banyak puisi-puisinya, semangat inilah yang mampu membuat muslim kembali kepada kemajuan, menggalinya tidak hanya mensucikannya, sebagaimana dalam bait
Item Type: | Research (Research Report) |
---|---|
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2003 Language Studies > 200317 Other Asian Languages (excl. South-East Asian) 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2005 Literary Studies > 200526 Stylistics and Textual Analysis |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Arabic Language and Letters |
Depositing User: | Halimi Zuhdy Zuhdy |
Date Deposited: | 13 Aug 2016 21:47 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |