Teks lakon Murwakala pada upacara ruwatan di Nganjuk versi Ki Suprapto, Hs: Transkripsi, struktur, dan makna

Masitoh, Siti (2016) Teks lakon Murwakala pada upacara ruwatan di Nganjuk versi Ki Suprapto, Hs: Transkripsi, struktur, dan makna. Doctoral thesis, Universitas Gadjah Mada.

[img] Text
Siti-Masitoh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

This research is a literary research whose material object is the text of Murwakala performed in ruwatan sukerta and sengkala conducted by Ki Suprapto, HS at January 2rd, 2012 in Sawahan, Nganjuk East Java. The aims of doing this research are to find out the structure and the significance of Ki Suprapto,HSs Murwakala. It can be reached by changing the material object to its transcription, then it is compared into another version, for this sake, Ki Suprapto, HSs Murwakala was compared into Kyai Demang Reditanayas Murwakala. Post-structuralism of narrative theory was applied to analyze the text of Murwakala and its narration that is the way how Ki Suprapto, HS narrate Murwakala. Murwakalas structure was analyzed based on its narration by applying A.L Beckers theory about text-building in Javanese Shadow Theatre. Then, the researcher revealed the significance of Murwakala by analyzing the text in the way Jonathan Culler proposed that is known as double-logic ways,the first is considering the text as the sequences of events and the second way is revealing its significance based on its thematic structure. This step shows that this research was done by paying attention on the reader and the text. In short, this research is done in the way of applying pragmatic and objective approach. The findings of this research are: that the structure of Ki Suprapto,HSs Murwakala has its own version that is different from other version. It happened because Ki Suprapto, HS changed the narration and he used the mantera belonging to Kasunanan and Mangkunegaran. There are two thematic structures, namely dumadine Kala and ruwat Kala. Dumadine Kala signified sukerta that is a group of people who are suffered from Bathara Kalas threat and ruwat Kala signified ruwatan that is an effort to release Bathara Kalas threat. Bathara Kala was undergone sengkala because of his uncommon birth whether Bathari Durga was undergone sengkala because of her impolite attitude toward Bathara Guru. The sukerta attended ruwatan to release their life from Bathara Kalas threat, Bathara Kala attended ruwatan to stop his willing of eating the sukerta, and Bathari Durga attended ruwatan to get back as a goddess.

Penelitian ini adalah penelitian sastra dengan objek material teks lakon Murwakala yang digunakan pada upacara ruwatan sukerta dan sengkala oleh Ki Suprapto, HS di Desa Sawahan, Kecamatan Nganjuk Kabupaten Kertosono Jawa Timur pada tanggal 2 Januari 2011. Tujuan penelitian ini adalah menemukan struktur dan makna teks lakon Murwakala versi Ki Suprapto, HS. Struktur dan makna teks dapat ditemukan setelah teks lakon tersebut ditranskripsikan dan kemudian dibandingkan dengan teks lakon versi lain, dalam penelitian ini teks lakon Murwakala versi Kyai Demang Reditanaya digunakan sebagai teks pembanding. Teori Postrukturalisme Naratologi digunakan untuk menganalisis bagaimana cerita dan penceritaan teks lakon Murwakala yang dilakukan oleh Ki Suprapto, HS. Struktur teks dianalisis berdasarkan atas penceritaan teks lakon yang dilakukan oleh Ki Suprapto, HS dengan menggunakan teori struktur teks lakon wayang kulit purwa yang ditawarkan oleh A.L Becker. Makna teks diungkapkan dengan menerapkan langkah logika ganda yang diperkenalkan oleh Jonathan Culler dengan cara memperlakukan teks lakon Murwakala sebagai wacana yang dipahami sebagai representasi kejadian-kejadian dan makna dapat diungkapkan sesuai dengan penerapan struktur tematiknya. Penelitian ini memberikan perhatian kepada pembaca dan penceritaan teks, oleh sebab itu, penelitian ini mengikuti langkah-langkah penelitian yang menggunakan pendekatan prakmatik dan pendekatan objektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa teks lakon Murwakala versi Ki Suprapto, HS mempunyai struktut teks yang berbeda dengan struktur teks lakon Murwakala versi lain. Perbedaan terjadi karena Ki Suprapto, HS melakukan perubahan penceritaan dan penggunaan mantera versi Kasunanan dan Mangkunegaran. Struktur teks lakon Murwakala versi Ki Suprapto, HS diawali dengan penceritaan dumadine Kala dan berakhir dengan ruwat Kala dan Durga. Dumadine Kala menunjukkan makna sukerta yaitu orang yang mendapatkan ancaman karena kelahirannya yang kurang tepat dan orang yang melakukan kecerobohan. Bathara Kala mendapatkan sengkala karena kelahirannya yang tidak tepat dan Bathari Durga menerima sengkala karena kecerobohan yang dilakukannya terhadap Bathara Guru. Ruwat Kala dan Durga menunjukkan makna ruwatan yaitu upaya untuk menghilangkan kondisi yang tidak baik atau suker. Manusia sukerta diruwat untuk membebaskan ancaman Bathara Kala, Bathara Kala diruwat untuk menghentikan ancaman, dan Bathari Durga diruwat untuk menghilangkan sengkala supaya dapat kembali ke wujud asalnya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Keywords: Murwakala; postrukturalisme-naratologi; makna sukerta; makna ruwatan
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2005 Literary Studies > 200516 Indonesian Literature
20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2005 Literary Studies > 200526 Stylistics and Textual Analysis
Divisions: Faculty of Humanities > Department of English Language and Letters
Depositing User: Faizuddin Harliansyah
Date Deposited: 01 Sep 2016 01:21

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item