Rahmah, Zainabur ORCID: https://orcid.org/0000-0003-0232-6891, Milliana, Alvi and Indriana, Nurfianti (2021) Infeksi malaria pada kehamilan: Kajian hasil penelitian. UIN Maliki Press, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. ISBN 978-623-232-745-0 UNSPECIFIED : UNSPECIFIED.
Text
8499.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Malaria dalam kehamilan menjadi salah satu masalah utama Kesehatan, karena dapat berdampak negatif baik terhadap ibu maupun janin, dan menyebabkan kematian neonatal yang tinggi dan terjadinya anemia fetal. Penyebab anemia fetal pada malaria bersifat kompleks dan multifaktorial, paparan antigen malaria ke janin akibat kerusakan barrier plasenta menyebabkan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi lebih sensitif terhadap hemolisis imunologis atau diseritropoesis. Manifestasi klinis malaria dalam kehamilan berbeda antara area dengan transmisi malaria tinggi dan stabil seperti wilayah Asia-Pasifik1-5.
Semua spesies Plasmodium dapat menginfeksi ibu hamil, akan tetapi yang paling banyak diketahui pengaruhnya dalam kehamilan adalah Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum. Infeksi Plasmodium falciparum sering di jumpai di area transmisi tinggi malaria, sedangkan infeksi Plasmodium vivax lebih sering di area transmisi rendah malaria. Terdapat perbedaan pathogenesis malaria dalam kehamilan antara yang di sebabkan oleh Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum. Plasmodium vivax menginfeksi retikulosit setelah terikat pada merozoit melalui Duffy antigen receptor. Infeksi Plasmodium vivax pada eritrosit tidak menyebabkan ekspresi protein permukaan eritrosit sehingga eritrosit tidak melakukan sekuestrasi4. Protein permukaan eritrosit yang di eskpresikan setelah infeksi Plasmodium falciparum menyebabkan eritrosit melakukan sekuestrasi pada ruang intervilus plasenta menyebabkan terjadi parasitemia plasenta yang tinggi sehingga terjadi malaria plasenta6-10.
Terjadinya malaria plasenta disebabkan oleh pengikatan eritrosit terinfeksi dengan Chondroitin Sulfate A (CSA) menghasilkan akumulasi eritrosit terinfeksi di ruang intervilous plasenta, infiltrasi oleh sel inflamasi dan peningkatan sitokin proinflamasi11-12. Intervilous merupakan kompartemen utama untuk pengiriman nutrisi dan O2 sehingga membantu perkembangan janin. Kepadatan eritrosit terinfeksi Plasmodium dalam intervilous jauh lebih tinggi di bandingkan di darah perifer. Selain itu tahap tropozoit dan skizon dari parasit ditemukan diruang intervillous hal ini menunjukkan terdapat akumulasi parasit dalam ruang intervilous yang dimediasi oleh ligan dipermukaan eritrosit terinfeksi yang mampu mengikat reseptor di plasenta13.
Malaria plasenta ditandai oleh infiltrasi inflamasi di daerah intervilous juga peningkatan sitokin proinflamasi dan β kemokin. Infiltrasi di intervilous terutama terdiri-dari makrofag, sel T, sel B dan granulosit. Terjadinya infiltrasi inflamasi kadang-kadang begitu luas sehingga menghalangi sirkulasi darah dari ibu ke janin. Kondisi ini disebut massive chronic intervilositis11. Peningkatan sitokin proinflamasi seperti IL-1, IL-6 dan TNF-α yang dihasilkan oleh makrofag/monosit tujuannya membantu membersihkan plasenta dari parasit malaria melalui peningkatan aktifitas fogositosis13 dan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) juga Metabolit Nitric Oxide (NO)14.
Dalam buku ini akan di bahas tentang infeksi malaria pada kehamilan (kajian hasil penelitian), epidemiologi malaria, siklus hidup malaria, struktur plasenta dan bagian-bagiannya, sistem imum pada kehamilan dan penggunaan hewan coba pada penelitian malaria.
Item Type: | Book |
---|---|
Additional Information: | Buku ini merupakan hasil penelitian dari studi referensi dan hasil penelitian penulis |
Keywords: | malaria, hasil penelitian |
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1118 Diseases > 111803 Parasitic Diseases > 11180313 Protozoan Infections |
Depositing User: | Dr Zainabur Rahmah |
Date Deposited: | 15 Jun 2021 22:52 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |