Yurisa, Penny Respati and Fu’aturosida, Rika (2020) Akulturasi budaya dan nilai-nilai islam dalam konsep “slamet” pada ritual tanam kepala sapi di Hutan Bambu Desa Sumber Mujur Lumajang. 000217816.
|
Text
8558.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Di desa Sumber Mujur Kabupaten Lumajang tepatnya di hutan bambu terdapat upacara grebeg suro yang berbeda dengan upacara grebeg suro di daerah lain, yakni dengan menanam kepala sapi. Upacara grebeg suro ini menurut masyarakat sekitar hutan bambu dilakukandenganritual tanam kepala sapiyangmerupakan salah satu bentuk Slametan Desa.Bagi mereka Slametanmemiliki makna Slamet. Dalam upacara tersebut terdapat ritual-ritual yang mencerminkan akulturasi dan nilai-nilai keislaman, yakni saat mengucapkan doa dan persembahan yang diberikan. Oleh karena itu peneliti ingin sekali mengetahui bagaimana gambaran akulturasi budaya dan nilai-nilai Islam yang terjadi pada pelaku ritual tanam kepala sapi di hutan bamboo, dan bagaimanakonsep Slametpada ritual tanam kepala sapi di hutan bambu.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahkualitatif dengan pendekatan etnografi yang bersanding dengan pendekatan Psikologi Indigenous. Psikologi Indigenous adalah sebuah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental seseorang yang sifatnya indigenous, yakni tidak mengambil dari wilayah lain, namun diperuntukkan bagi warga yang menjadi subjek penelitian (Kim & Berry, 1993).Psikologi indigenous di dalamnya terdapat makna, nilai, dan kepercayaan yang kontekstual, dalam wilayah keluarga, social, budaya, dan ekologi (Kim dkk, 2000).Hasil dari penelitian ini menggambarkan bentuk akulturasi dan nilai keislaman terdiri dari 3unsur utama, yaitu : Simbol,Nilai, dan Ritual.Hal ini direfleksikan pada gununganhasil bumi, tumpeng kelawan ingkung, pembaca doa/japa mantradari tokoh agama dan tokoh adat, Ratu Adilatau pembagi ketika kenduri, jamasanpusaka tosan aji, dan yang terakhir adalahpenanaman kepala sapi.Ritual ini merupakan perilaku sedekah sebagai bentuk akulturasi,sedekah tidak hanya ditujukan pada sesama manusia, namun juga seluruh elemen alam semesta sebagai representasi ciptaan dari Sang Maha Agung. Hasil penelitian juga menggambarkan makna slametyang ditinjau dari pendekatan psikologi indegenous.Slametyakni memahami konsep selamat yang meliputi segala bidang,slametini memiliki dimensi duniawi maupun spiritual artinya kelancaran kehidupan yang ada di keseharian masyarakat sumbermujur diharapkan dapat berjalan dengan baik dan bisa meningkat kualitas maupun kuantitasnya.Secara psikologis dengan melakukan ritual tanamkepala sapi masyarakat Desa Sumbermujur merasakan ketentraman sebagai bentuk rasa syukur dan yakin akan “slamet”.
Item Type: | Hak Cipta |
---|---|
Keywords: | slamet; akulturasi; nilai keislaman |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200209 Multicultural, Intercultural and Cross-cultural Studies |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Arabic Language and Letters |
Depositing User: | Penny Respati Yurisa |
Date Deposited: | 16 Jun 2021 12:20 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |