Huda, Miftahul ORCID: https://orcid.org/0000-0003-0196-9262 (2018) Lisensi artistik dan ambang batas kesabaran: catatan satir atas "The Satanic Verses" karya Salman Rushdie. In: Teori, Pemikiran, dan Pengajaran Sastra Kontemporer. UIN Maliki Press, Malang, pp. 47-54. ISBN 978-602-5928-33-8 UNSPECIFIED : UNSPECIFIED.
Text
8623.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Sesaat setelah diterbitkan di London pada 26 September 1988, The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan) karya Salman Rushdie mendapat perhatian masif serta menuai banyak protes di kalangan umat Muslim dunia. Di beberapa negara, terjadi protes besar-besaran menuntut penarikan dan pembakaran buku, serta, pada puncaknya, ancaman hukuman mati dari Ayatollah Khomeini untuk penulis The Satanic Verses itu (Siswoyo, dkk., 1989). Di Barat, dampak yang paling dirasakan dari karya Rushdie ini adalah munculnya fobia terhadap Islam dan umat Muslim, termasuk juga konfrontasi antara kelompok pendukung dan kubu penolak / penentang buku tersebut. Kontroversi pun bermunculan. Salah seorang anggota PBB bahkan mengubah judul novel itu menjadi The Salmanic Verses (Ayat-Ayat Salman) karya Satan Rushdie (Rahim, 1989). Sebaliknya, para pendukung Rushdie berpendapat bahwa kritik yang diberikan terhadap novel tersebut sangatlah tidak relevan, mengingat karya Rusdie itu, seberapapun kontroversialnya, tetaplah sebuah karya seni yang fiktif. Bagi mereka, kebebasan absolut adalah hak bagi setiap seniman.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Keywords: | lisensi artistik; kesabaran; The Satanic Verses |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2005 Literary Studies > 200525 Literary Theory |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of English Language and Letters |
Depositing User: | Miftahul Huda |
Date Deposited: | 21 Jun 2021 13:20 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |