Pengaruh variasi reagen asam dalam fabrikasi sensor urea berbasis reagen diacetyl monoximethiosemicarbazide secara adsorpsi pada plat silika gel

Badiah, Hanim, Fauziyah, Begum and Sugihantoro, Hajar (2015) Pengaruh variasi reagen asam dalam fabrikasi sensor urea berbasis reagen diacetyl monoximethiosemicarbazide secara adsorpsi pada plat silika gel. Presented at Seminar Nasional Current Challenges In Drug Use and Development “Tantangan Terkini Perkembangan Obat dan Aplikasi Klinis”, 28 Nov 2015, Jember.

[img]
Preview
Text
8725.pdf

Download (781kB) | Preview

Abstract

Dewasa ini, penelitian tentang sensor mulai banyak dikembangkan dalam bidang kesehatan terutama dalam hal analisis klinis. Sensor urea merupakan salah satu contoh aplikasi sensor yang dikembangkan dalam bidang analisis klinis. Sampai saat ini, pada umumnya analisis klinis dengan sampel darah atau urin masih terbatas dilakukan di laboratorium sentral rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan canggih, dilakukan oleh petugas yang terdidik dalam, serta memerlukan biaya yang relatif tidak murah. Dengan adanya sensor urea yang dinilai lebih efektif, efisien dan ekonomis diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal skrinning awal adanya kerusakan pada ginjal. Sensor urea mampu mendeteksi kadar urea dalam darah sehingga dapat dijadikan sebagai skrinning awal adanya kerusakan pada ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reagen asam terbaik dalam pembuatan sensor urea. Pembuatan sensor urea dilakukan dengan mengintegrasikan reagen Diacetyl monoxime-Thiosemicarbazide dengan reagen asam pada sebuah material pendukung berupa plat silika gel. Penelitian tentang pemeriksaan kadar urea dalam darah telah banyak dilakukan seperti pada Fearon (1939 ), Rahmatullah dan Boyde (1980), serta Coulombe dan Feavru (1963), namun penelitian-penelitian ini masih terbatas dilakukan dalam bentuk larutan. Sensor urea yang mampu mendeteksi urea dalam sampel akan memberikan informasi dengan adanya perubahan warna yang menunjukkan bahwa terdapat urea dengan kadar tertentu dalam sampel tersebut. Warna yang dihasilkan oleh sensor akan dianalisis nilai RGBnya menggunakan Adobe Photoshop CS5 untuk mengetahui intensitas warna yang dihasilkan. Dalam penelitian yang telah kami lakukan didapatkan jenis reagen asam terbaik yang digunakan dalam pembuatan sensor adalah asam fosfat dan asam sulfat. Dimana dengan adanya kombinasi kedua asam ini akan menghasilkan nilai ∆Mean RGB sebesar 97,89 dengan waktu respon mulai terbentuknya warna adalah 3 menit 12 detik dan kestabilan warna yang didapatkan adalah 5 hari.

Item Type: Conference (Paper)
Keywords: sensor urea; diacetyl monoxime; thiosemicarbazide; asam sulfat; asam fosfat; RGB
Subjects: 03 CHEMICAL SCIENCES > 0301 Analytical Chemistry > 030107 Sensor Technology (Chemical aspects)
Divisions: Faculty of Medical and Health Sciences > Department of Pharmacy
Depositing User: Begum Fauziyah
Date Deposited: 23 Jun 2021 16:02

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item