Tharaba, M. Fahim ORCID: https://orcid.org/0000-0003-3144-4221 and Mubaraq, Zulfi (2020) Integrasi ilmu prespektif ulu al-albab: Pengembangan kampus menuju world class university. Research Report. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. (Unpublished)
Text
Penelitian Fahim 2020 Lengkap-dikonversi.pdf Restricted to Registered users only Download (978kB) |
Abstract
Ilmu pengetahuan dalam perkembagannya terus selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Begitu pula pemikiran manusia terus berkembang dari tahapan mitis, ontologis hingga fungsional. “Agama” dan “Ilmu” merupakan entitas yang menyatu (integral) tak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga setiap diskursus tentang metodologi memerlukan sentuhan-sentuhan filsafat. Tanpa sense of philosophy maka sebuah metodologi akan kehilangan substansinya. Perlu visi epistemologis yang dapat menjabarkan secara integral dan terpadu terhadap tiga arus utama dalam ajaran Islam, yaitu: aqidah, syari’ah dan akhlaq. Kecenderungan untuk memaksakan nilai-nilai moral secara dogmatik ke dalam argumentasi ilmiah hanya akan mendorong ilmu surut ke belakang (set back) ke zaman Pra-Copernicus dan mengundang kemungkinan berlangsungnya inquisi ala Galileo (1564-1642 M) pada zaman modern ini. Begitu juga sebaliknya bahwa kecenderungan mengabaikan nilai-nilai moral dalam pengembangan ilmu dan teknologi juga akan menjadikan dishumanisme. Hal inilah yang mendasari perlunya paradigma integralisme dan desekularisasi terhadap ilmu. Di sisi lain, al-Qur’an sendiri menempatkan mereka (ulual-albab) dalam posisi istimewa, yaitu orang-orang yang mampu memikirkan hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh sekelompok orang pada umumnya. Di era indutri 4.0 atau era disrupsi yang menglobal seperti saat ini, dimana pengaruh tekhnologi terutama informasi, dan komunikasi serta transportasi yang begitu cepat, sangat sulit menemukan profil ulul albab yang benar-benar dijadikan patokan dalam al-Qur’an, dikarenakan ulul albab tidak terbatas pada kemampuan intelektual semata, tapi juga harus memiliki kemampuan lain yang bersifat emosional dan spiritual.
Fokus penelitian ini adalah mencari model integrasi ilmu yang dikembangkan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang dijabarkan ke dalam sub-sub fokus sebagai berikut: (1) Filosofi integrasi ilmu prespektif ulu al-albab yang dikembangkan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang; (2) Model integrasi ilmu prespektif ulu al-albab yang dikembangkan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penelitian ini memerlukan pengamatan yang mendalam dalam situasi yang wajar (natural setting) yang dikenal dengan pendekatan kualitatif, atau dalam bidang pendidikan sering disebut pendekatan naturalistic. Dalam penelitian ini, langkah-langkah penelitian dilakukan sebagai berikut. Pertama, dilakukan pengumpulan data, yaitu pada situs penelitian (Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang) sebagai subyeknya. Data yang masuk dipelajari, disandi dan dikerjakan dengan melihat kategori-kategori yang dikembangkan dalam tema, sehingga berkembang suatu temuan konseptual yang bersifat tentatif tentang model integrasi ilmu yang dikembangkan pada situs penelitian. Kedua, berdasarkan temuan konseptual dari subyek tersebut kemudian dilakukan analisis dengan melakukan pengembangan konseptual yang dihasilkan dari subyek tersebut. Dengan langkah-langkah ini dapat diperoleh temuan konseptual yang bersifat lebih mantap dan dapat diabstraksikan secara mendalam tentang model integrasi ilmu yang dikembangkan pada situs penelitian. Untuk mengungkapkan temuan yang terakhir ini dilakukan metode induksi analitis termodifikasi (modified analytic induction) sebagai suatu cara untuk mengembangkan teori dan mengujinya.
Setelah penelitian ini dilakukan, diperoleh hasil, yaitu: (1) Filosofi integrasi ilmu prespektif ulu al-albab yang dikembangkan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dipahami bahwa istilah integrasi sebanarnya sama dengan islitah spritualisasi dan juga istilah Islamisasi, dari berbagai kajian, pendapat dan hasil penelitian. Kata kunci konsep integrasi ilmu adalah semua pengetahuan yang benar berasal dari Allah (al-Haq). Sains itu bagaimana cara mendeskripsikan Allah (al-Haq). Integrasi Islam dan sains sebanarnya inherent, yang selanjutnya dijabarkan dalam struktur bangunan keilmuan yang integratif, yaitu perpaduan antara kajian yang bersumber dari ayat-ayat qauliyah (al-Quran dan al-hadist), dan ayat-ayat kauniyah (hasil observasi, eksperimen dan penalaran logis), sehingga pembagian yang amat populer untuk memahami ilmu adalah pembagian menjadi bidang bahasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun integrasi keilmuan dalam kontek Perguruan Tinggi Islam dapat dilakukan dengan cara membuka program studi atau jurusan keilmuan yang mengintegrasi ilmu agama dan ilmu umum, untuk mencapai tingkat integrasi epistemologis ilmu agama dan ilmu umum, harus dilakukan pada level integrasi ontologis, integrasi klasifikasi ilmu dan integrasi metodologis, dengan penguasaan sains dan teknologi yang dipadukan dengan ilmu-ilmu Islam dan kepribadian Islam dengan sarana Iqro’ yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Kawn, yang bersifat dialogis dalam rangka menghasilkan natural sciences, social sciences dan humanities dengan metodologi ulul albab yang menghasilkan: (a). Akhlak, (b) Spiritual, (c) Ilmu, dan (d) Profesionalitas; (2) Model integrasi ilmu prespektif ulu al-albab yang dikembangkan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang harus diarahkan dalam rangka membumikan konsep ulul albab. Ulul albab memiliki beberapa arti, yang dikaitkan pikiran (mind), perasaan (heart), daya pikir (intellect), tilikan (insight), pemahaman (understanding), kebijaksanaan (wisdom). Sebagai sebuah konsep, ulul albab perlu dioperasionalisasi atau dibumikan dengan beberapa strategi, yaitu: (a) Meningkatkan integrasi; (b) Mengasah sensitivitas; (d) Memastikan relevansi; (e) Mengembangkan; dan (f) Menjaga independensi. Sehingga model integrasi ilmu prespektif ulu al-albab yang dikembangkan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dari hasil diskusi berbagai teori, berbagai pandangan, dan hasil penelitian didapatkan, model integrasi kelembagaan perguruan tinggi dan pesantren yang dijabarkan dalam struktur bangunan keilmuan yang integratif, yaitu perpaduan antara kajian yang bersumber dari ayat-ayat qauliyah (al-Quran dan al-hadist), dan ayat-ayat kauniyah (hasil observasi, eksperimen dan penalaran logis), dengan cara mengintegrasi ilmu agama dan ilmu umum, yang dilakukan pada level integrasi ontologis, integrasi klasifikasi ilmu dan integrasi metodologis, dengan penguasaan sains dan teknologi yang dipadukan dengan ilmu-ilmu Islam dan kepribadian Islam dengan sarana Iqro’ yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Kawn, yang bersifat dialogis dalam rangka menghasilkan Natural Sciences, Social Sciences dan Humanities dengan metodologi ulul albab yang menghasilkan: (a). Akhlak, (b) Spiritual, (c) Ilmu, dan (d) Profesionalitas dengan metafora pohon ilmu.
Item Type: | Research (Research Report) |
---|---|
Keywords: | pengembangan kampus, integrasi ilmu, ulu al-albab |
Divisions: | Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Islamic Education Management |
Depositing User: | Muhammad Fahim Tharaba |
Date Deposited: | 18 Aug 2021 23:30 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |