Hidayah, Shofi Nurul, Hakim, Abdul, Syahrir, Ach. and Anggraini, Wirda (2020) Analisis efektivitas biaya seftriakson dan sefotaksim pada pasien demam tifoid anak di Instalasi Rawat Inap Shofa dan Marwah PKU Karangasem Muhammadiyah Paciran tahun 2019. Journal of Islamic Pharmacy, 5 (02). pp. 46-52. ISSN 2527-6123
|
Text
9686.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (865kB) | Preview |
Abstract
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi. Pengobatan untuk demam tifoid berupa terapi simtomatik dan terapi antibiotik. Cost-effectiveness Analysis (CEA) adalah salah satu pendekatan farmakoekonomi untuk mengetahui perbandingan efektivitas hasil terapi dan biaya dari beberapa alternative terapi yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas biaya terapi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak secara farmakoekonomi dengan pendekatan analisis efektivitas biaya di Instalasi Rawat Inap PKU Karangasem Muhammadiyah Paciran dan untuk mengetahui terapi antibiotik yang paling cost-effective. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien rawat inap demam tifoid anak di PKU Karangasem Muhammmadiyah Paciran tahun 2019. Parameter yang digunakan adalah lama rawat inap, waktu bebas demam, dan total biaya medis langsung yang meliputi biaya obat, biaya alat kesehatan, biaya rawat inap, biaya laboratorium, dan biaya dokter. Pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 29 pasien. Antibiotik yang digunakan adalah Seftriakson dan Sefotaksim. Efektivitas biaya dinyatakan dalam ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) yang diperoleh dari rerata total biaya medis langsung dibagi dengan rerata outcome klinis. Nilai ACER dari antibiotik Seftriakson Rp.346.357,04/hari untuk lama rawat inap dan Rp.447.853,61/hari untuk lama waktu bebas demam, dan Sefotaksim Rp.390.452,88/hari untuk lama rawat inap dan Rp.489.655,89/hari untuk lama waktu bebas demam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa antibiotik yang paling cost-effective yaitu Seftriakson.
Item Type: | Journal Article |
---|---|
Keywords: | ACER; Pharmacoeconomic; Typhoid fever |
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1115 Pharmacology and Pharmaceutical Sciences > 111504 Pharmaceutical Sciences |
Divisions: | Faculty of Medical and Health Sciences > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Abdul Hakim |
Date Deposited: | 25 Nov 2021 12:28 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |