Responsive Banner

Paradigma baru dan penguatan tata kelola perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri – Badan Layanan Umum di Indonesia

Slamet, Slamet ORCID: https://orcid.org/0000-0001-5583-5425 (2025) Paradigma baru dan penguatan tata kelola perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri – Badan Layanan Umum di Indonesia. Uniiversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
23478.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perguruan tinggi memainkan peran sentral dalam pembangunan sumber daya manusia, berdaya saing global, berfikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah (problem solver) yang holistik dengan prinsip dan nilai ajaran agama. Pada saat bersamaan, keterbatasan anggaran dari pemerintah menjadi tantangan utama bagi perguruan tinggi negeri untuk mewujudkan tujuan mulia ini. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengatasi tantangan tersebut yaitu, memberikan kemandirian ‘fleksibilitas’ dalam pengelolaan keuangan. Klusterisasi perguruan tinggi negeri, PTN-Satker, PTN-BLU, dan PTN-BH merupakan dampak dari kebijakan pemerintah tentang kemandirian dan terjadi pergeseran paradigma dalam manajemennya. Secara teoritik, PTN-Satker lebih cenderung pada konsep government agency, sementara PTN-BLU dan PTN-BH lebih cenderung pada konsep agencification. Agencification menekankan prinsip-prinsip New Public Management dan menginternalisasikan bureaucratic entrepreneurship pada manajemen perguruan tinggi. Pergeseran paradigma PTN-Satker menjadi PTN-BLU, masih menyisahkan beberapa hambatan, diantaranya lemahnya kepemimpinan, lemahnya tata kelola, kuatnya mindset lama, rendahnya income diversification, rendahnya kompetensi sumber daya manusia, kurangnya interelasi anggaran dengan kinerja, kurangnya dukungan regulasi, dan resistensi terhadap perubahan. Hambatan ini terjadi, karena adanya kelalaian dari Direktorat Jenderal PPK-BLU yang tidak memberikan masa transisi, apalagi transformasi. Mereka hanya memberikan kesempatan berubah pada aspek pengelolaan keuangan semata, belum menyentuh aspek subtantif manajemen perguruan tinggi secara totalitas. Disisi lain, Kementerian Agama juga tidak melakukan pendampingan secara inten kepada PTKIN yang telah berubah menjadi BLU. Paradigma manajemen PTKIN-BLU, satu sisi sebagai institusi nirlaba dan non profit oriented. Disisi lain dan pada waktu yang sama, PTKIN-BLU diberi mandat untuk memberdayakan tangible dan intangible asset secara ekonomi, serta melakukan praktik bisnis layaknya korporasi (‘profit oriented). Mandat ini dalam rangka membangun kemandirian atau mengurangi ketergantungan kepada pemerintah, khususnya dalam hal pendanaan. Namun, kedua orientasi tujuan tersebut sulit untuk diintegrasikan dalam struktur yang sama. Oleh sebab itu, perlu membangun model organisasi dan tata kerja yang terintegrasi (Integrated Divisional-Hierarchy Structure Model), dalam rangka menaungi dua kepentingan yang berbeda dengan tujuan yang sama yaitu meningkatkan kualitas layanan pendidikan tinggi.

Item Type: Other
Keywords: paradigma baru; penguatan tata kelola; PTKIN-BLU; PTN-BLU
Subjects: 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1503 Business and Management > 150310 Organisation and Management Theory
Divisions: Faculty of Economics > Department of Management
Depositing User: Slamet Slamet
Date Deposited: 10 Apr 2025 10:09

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item