Taufiqurrochman, R (2007) Belajar Bahasa Arab melalui lagu : model program Arabiyah Lil Athfal (ALA). Research Report. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. (Unpublished)
|
Text (full text)
2477.pdf - Accepted Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Lagu merupakan media yang menarik dalam pembelajaran bahasa, terutama bahasa asing (Arab). Melalui lagu, guru dapat mudah menyampaikan materi ajar. Para siswa juga termotivasi, mereka tidak takut dan khawatir dalam mempelajari bahas asing. Mereka senang dan terus ingin belajar. Hal ini yang terpenting bagi anak-anak di usia dini yang ingin diajari bahasa asing. Hasil penelitian ini telah membuktikan tesis tersebut.
Salah satu problem mendasar dalam pembelajaran bahasa asing, tak terkecuali bahasa Arab, adalah pengayaan kosa kata. Pemerolehan bahasa kedua (B2) dalam hal kosa kata harus segera ditanamkan pada diri pebelajar sejak dini, bila perlu melalui proses pembelajaran yang alami. Karena itu, pengembangan program Arabiyah Lil Athfaal merupakan keniscayaan. Internalisasi unsur bahasa harus disesuaikan dengan bahasa anak. Keterlibatan guru dan anak didiknya secara interaktif dengan komunikasi yang intensif akan membuat proses transfer bahasa menjadi menarik. Dan, inilah yang dibutuhkan oleh anak pada tahap awal pemerolehan bahasa asing.
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan model Arabiyah Lil Atfal (ALA) yang mengaplikasikan lagu-lagu sebagai materi pelajaran bahasa Arab dan dikemas dengan tehnik bermain untuk siswa di tingkat dasar. Lokasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Huda (MITH) yang beralamat di Jalan Kolonel Sugiono Gg. IX No. 24 Mergosono Kota Malang.
Sajian data yang bersifat deskriptif dan keterlibatan peneliti dalam analisis data menjadikan penelitian ini bersifat kualitatif yang memusatkan masalah aktual sebagaimana adanya. Sekalipun demikian, penelitian ini berfungsi memecahkan masalah praktis pendidikan bahasa Arab karena hasil analisa bukan hanya menggambarkan data, tapi juga makna yang ada di balik data.
Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui: (1) Metode Wawacana Langsung dengan instrumen terstruktur kepada sejumlah guru, terutama Kepala Program ALA MITH, (2) Metode Observasi yang dilakukan peneliti ke lokasi, (3) Metode Dokumenter yang diterapkan untuk memperoleh data tertulis tentang subyek penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi baru yang akurat dan obyektif tentang proses pembelajaran bahasa Arab melalui lagu pada program ALA yang meliputi: (1) Maksud dan Tujuan Program ALA, (2) Aplikasi belajar bahasa Arab melalui lagu-lagu, (3) Macam-macam lagu yang diajarkan, dan (4) Problematika pelaksanaan program ALA di Madrasah Ibtidaiyah dan solusinya.
Beberapa temuan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: Program Khusus Arabiyah Lil Athfal (ALA) di MITH Malang merupakan paket pelajaran ekstra meliputi bidang pelajaran Al-Qur'an dan bahasa Arab yang diberikan kepada seluruh siswa sejak tahun pertama hingga lulus. Program ALA di MITH baru diaplikasikan pada tahun pelajaran 2004/2005. Tepatnya, setelah para guru MITH berpartisipasi aktif mengikuti pelatihan ‘Mengajar Bahasa Melalui Lagu’ yang diselenggarakan oleh Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri (UM) Malang. Pasca pelatihan, para pendidik MITH segera berinisiatif untuk mengkonversi kurikulum sekolah dengan materi-materi ALA.
Tujuan utama program ALA adalah menumbuhkan minat dan bakat siswa dalam mempelajari bahasa Arab dan Al-Qur'an. Melalui lagu-lagu berbahasa Arab, para siswa diharapkan lebih senang belajar dan lebih cepat menghafal kosa kata baru. Apalagi, diselingi dengan permainan bahasa dan dilengkapi media-media elektronik seperti: tape recorder, VDC, gambar dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran, para siswa tampak senang dan bersemangat dalam menyanyikan lagu-lagu berbahasa Arab. Hal ini, karena lagulagu terjemahan Indonesia-Arab itu, sebelumnya telah dikenali siswa sehingga adanya akulturasi bahasa budaya lokal dan budaya bahasa asing yang dipelajari dapat menggali skill berbahasa anak.
Lagu-lagu yang menjadi materi ajar pada Program ALA di MI Tarbiyatul Huda berasal dari media-media pembelajaran, buku-buku nyayian dan juga hasil terjemahan para guru MITH. Lagu-lagu tersebut dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu: (1) Lagu-lagu pengenalan huruf hijaiyah dan artikulasinya; (2) Lagu-lagu anak berbahasa Indonesia, baik lagu nasional, daerah, maupun lagulagu populer; (3) Lagu-lagu anak hasil terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab; (4) Lagu-lagu berbahasa Arab Asli (bukan terjemahan) dan dinyanyikan oleh anak.
Ada beberapa lagu yang hanya dinyanyikan tanpa peragaan seperti: بومـة dan sebagainya. Ada juga lagu yangخمس بالونات تك صوت الأمطار ركوب العربة dinyanyikan dengan gerak/peragaan seperti: لو أنت سعید عیناي اثنتان Lagu-lagu ini berasal dari kitab “Tarmiyah al-Atfal” karya Muhaiban (JSA-FS-UM Malang), buku kumpulan shalawat populer, VCD Kumpulan ALIF “Alif Ba Ta” produksi Wayang Tinggi Entertainment SDN. BHD. Malaysia, VCD Karaoke berjudul “Taman Kanak-kanak Sepanjang Masa” produksi PT. Purnama Suara Persada, dan sebagainya. Problema yang dihadapi para guru MITH dalam melaksanakan program ALA yaitu: (1) Input atau siswa yang mendaftar (10%) masih belum memiliki kemampuan yang baik dalam mengenal huruf hijaiyah atau membaca Al-Qur'an; (2) Artikulasi (nutq) untuk anak-anak/pemula masih belum tepat; (3)Kemampuan anak-anak hanya sebatas menghafal teks atau lagu yang diajarkan. Mereka tidak bisa menguasai 4 skill bahasa secara aktif; (4) Minimnya tenaga pengajar yang memiliki skill bahasa Arab dengan baik; (5) Keterbatasan media ajar terutama media elektronik seperti: Televisi, Tape Recorder, VCD/DVD Player, LCD Projector, dan (6) Keterbatasan waktu mengingat adanya target kurikulum yang harus dipenuhi di akhir tahun pelajaran.
Solusi yang diusahakan para guru MITH dalam mengatasi problem diatas antara lain: (1) Melakukan tes seleksi bagi siswa yang mendaftar di MITH Malang; (2) Memperkuat materi ilmu tajwid dengan melatih artikulasi huruf-huruf hijaiyah melalui ‘Metode Jibril’ (Metode PIQ Singosari) yang mengedepankan ‘Talqin-Taqlid’, yaitu guru membaca dan siswa menirukan. Tehnik ini diperkuat rumus-rumus ‘Tadrib al-Nutq’ dan guru sebagai sumber belajar utama Teacher Centris); (3) Proses pembelajaran menggunakan tehnik partisipatoris dengan menggali semua potensi siswa melalui permainan, perlombaan, pekerjaan rumah dan kegiatan lainnya; (4) Pihak MITH mengikutsertakan para guru dalam pelatihan-pelatihan dan akan merekrut tenaga pengajar yang menguasai bahasa Arab, Al-Qur'an dan Seni Musik Religius; (5) MITH menggandeng pengurus yayasan, para donatur, wali murid dan masyarakat untuk dapat membantu melengkapi sarana-prasarana pembelajaran; dan (6) MITH bekerjasama dengan majelis-majelis pengajian yang tersebar di sekitar MITH. Dengan adanya kerjasama (MoU) tersebut, materi-materi yang kurang/belum diajarkan di madrasah, dapat diperoleh siswa di luar jam-jam sekolah.
Item Type: | Research (Research Report) |
---|---|
Keywords: | Arabiyah Lil Athfal; Tadrib al-Nutq; Metode Jibril; Talqin-Taqlid |
Subjects: | 13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130214 Teaching Arabic as a Foreign Language (Ta'lim al-'Arabiyah Lighairi al-Nathiqin Biha) Curriculum and Pedagogy > 13021410 Wasa'il wa Tiknulujia al-Ta'lim (Educational Media & Technology) 13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130214 Teaching Arabic as a Foreign Language (Ta'lim al-'Arabiyah Lighairi al-Nathiqin Biha) Curriculum and Pedagogy > 13021499 Teaching Arabic as a Foreign Language (Ta'lim al-'Arabiyah Lighairi al-Nathiqin Biha) Curriculum and Pedagogy not elsewhere classified |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Arabic Language and Letters |
Depositing User: | Taufiqurrochman R. |
Date Deposited: | 10 Apr 2018 20:11 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |