Responsive Banner

Fintech Lending dan Mental Health : Studi Determinan dan Dampaknya pada Vulnerable Group

Julaihah, Umi ORCID: https://orcid.org/0000-0002-7558-9812, Mangestuti, Retno ORCID: https://orcid.org/0000-0002-5662-3931, Sholichatun, Yulia ORCID: https://orcid.org/0000-0002-4060-8972, Triyatno, Ghazy and Lihawa, Zulkifli (2025) Fintech Lending dan Mental Health : Studi Determinan dan Dampaknya pada Vulnerable Group. Research Report. LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). (Unpublished)

[img] Text
Laporan_Riset_Lengkap-103797.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang keuangan, seperti adanya financial technology (FinTech), telah menjadikan aktivitas ekonomi semakin lancar dan inklusi keuangan. Namun, kemajuan di bidang keuangan tersebut harus disertai dengan perbaikan literasi keuangan untuk meminimalisir dampak
negatifnya, seperti melakukan pinjaman pada FinTech tanpa pertimbangan yang bijak dan berdampak pada jeratan hutang dan kredit macet. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor penentu masyarakat dalam melakukan pinjaman online, khususnya kelompok rentan seperti generasi muda/mahasiswa dan ibu rumah tangga; serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan finansial. Studi ini menggunakan pendekatan mix method dengan convergent parallel/congruent design. Data kuantitatif berasal dari respon kuesioner yang akan disebarkan secara online pada generasi muda di Indonesia. Terdapat 605 respon yang diterima dan selanjutnya dianalisa dengan Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM). Sedangkan data kualitatif diperoleh dari wawancara dan forum group discussion (FGD) dengan kelompok vulnareble yang kedua, yaitu ibu
ibu yang berada di pedesaan di dua wilayah di Jawa Timur, yaitu di desa Kebobang Kabupaten jawa Timur dan Desa Jatiarjo Kabupaten pasuruan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya faktor teknologi dan ekonomi, seperti perceived of usefulness dan digital financial literacy, yang berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan pinjaman online. Sedangkan self-control dan pembelian impulsif tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap penggunaan pinjaman online. Hasil menarik diperoleh dari simulasi model yang menganalisa dengan arah kausal berlawanan dapat menghasilkan temuan yang positif signifikan, yaitu penggunaan pinajaman online yang medndorong generasi muda melakukan pembelian
impulsive. SElanjutnya, penelitian ini tidak menemukan pengaruh langsung antara pinjaman online dengan stress keuangan maupun kesehatan mental. Namun, saat dukungan sosial (social support) diikutsertakan ke dalam model sebagai variabel moderasi, maka ditemukan bahwa social support
mampu memoderasi/menurunkan stress keuangan akibat adanya pinjaman online. Selanjutnya, temuan menarik diperoleh dari hasil pengumpulan data kualitatif yang membuktikan bahwa pinjaman online memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan keuangan, khususnya pada kelompok ibu rumah tangga di pedesaan. Faktor ekonomi, psikologis, sosial, dan teknologi berinteraksi secara kompleks dalam mempengaruhi perilaku peminjaman. Kebutuhan mendesak, seperti biaya pendidikan dan kesehatan, serta dorongan konsumtif dan impulsif, menjadi faktor utama yang mendorong individu untuk menggunakan pinjaman online. Secara psikologis,
dampak pinjaman online meliputi kecemasan, stres, gangguan tidur, dan perasaan bersalah, yang memperburuk kesejahteraan mental individu. Dukungan sosial, seperti dari keluarga atau teman, terbukti dapat membantu mengurangi dampak stres finansial yang ditimbulkan oleh pinjaman
online, meskipun peran dukungan sosial dalam mengurangi dampak terhadap kesehatan mental belum sepenuhnya terlihat. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan pentingnya intervensi kebijakan yang lebih terintegrasi, seperti peningkatan literasi keuangan digital di kalangan
masyarakat, terutama generasi muda dan ibu rumah tangga, serta layanan konseling berbasis komunitas yang dapat memberikan dukungan emosional dan psikologis. Di samping itu, pengawasan ketat terhadap penyedia pinjaman online dan penegakan regulasi yang lebih baik perlu
dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan dampak negatif lebih lanjut dari praktik pinjaman online di Indonesia. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan layanan pinjaman online dan mengurangi dampak buruk yang dapat timbul terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan finansial mereka.

Item Type: Research (Research Report)
Keywords: pinjaman online, literasi keuangan digital, kesejahteraan finansial, kesehatan mental
Subjects: 14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140207 Financial Economics
14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140208 Health Economics
17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170106 Health, Clinical and Counselling Psychology
17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170107 Industrial and Organisational Psychology
Divisions: Research and Community Service (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
Depositing User: Dr. Retno Mangestuti, M.Si
Date Deposited: 08 Dec 2025 09:02

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item