Belajar kehidupan harmoni dari pesantren

Hidayatullah, Achmad Diny ORCID: https://orcid.org/0000-0002-1370-6569 Belajar kehidupan harmoni dari pesantren. In: Dari UIN Maliki Untuk Negeri. UIN Maliki Press, Malang, pp. 167-190. UNSPECIFIED : UNSPECIFIED.

[img] Text
6899.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pesantren memiliki nilai-nilai luhur dalam proses pembelajarannya. Baik proses belajar resmi yang ada kurikulumnya, maupun kegiatan-kegiatan pendukung yang menjadi kebiasaan sehari-hari kehidupan santri. Berbagai latar belakang santri yang heterogen, turut andil dalam memupuk mental santri dalam kehidupan yang multikultural. Perbedaan karakter santri, budaya, bahasa, kebiasaan, suku, warna kulit acap kali menimbulkan bibit-bibit konflik. Akan tetapi cara-cara alami yang sudah mentradisi di pesantren, cukup mujarab dalam meminimalisir potensi konflik yang ada. Kegiatan seperti antri mandi, makan bareng di talam besar, ngopi bareng sambil jagongan, mandi bersama di kolam besar (blumbang), kegiatan latihan khitobah, menadzamkan kitab bersama-sama, sampai bahtsul masail ternyata cukup ampuh untuk menumbuhkan harmoni sosial. Kerekatan antar sesama yang terbangun dalam bingkai kehidupan santri, ternyata efektif memberikan dampak yang baik bagi lingkungan. Ketika santri kembali ke masyarakat, penanaman nilai-nilai yang tergali ketika nyantri tersebut, menjadi obat ampuh apabila terjadi konflik. Aplikasi nilai dalam masyarakat bersaing dengan berbagai sistem nilai yang ada. Adakalanya nilai-nilai kepesantrenan tersebut tidak bisa berkembang baik di masyarakat. Walaupun begitu, seringkali ditemui santri bisa mewarnai dan memberikan nilai tambah terhadap adat istiadat yang sudah mapan. Setelah lulus, santri biasanya memimpin surau, menjadi tokoh masyarakat, memandu kegiatan-kegiatan keagamaan, menjadi juru damai apabila ada perselisihan, serta tempat rujukan berbagai permasalahan yang ada. Kehidupan harmoni di masyarakat bisa terinspirasi dari kehidupan santri ketika mondok. Kehidupan harmoni tersebut, bisa dalam skala kecil di lingkungan RT misalnya, namun adakalanya bisa berdampak luas sampai dunia internasional. Peran lulusan pesantren ketika berkiprah di dunia internasional, baik menjadi juru damai ataupun menciptakan kehidupan yang harmoni, telah nyata dan teruji. Hal ini seperti kiprah Abdurrahman Wahid, Hasyim Muzadi, Said Aqil Siroj, M. Din Syamsuddin, A. Syafi’i Ma’arif, dan berbagai tokoh muslim lainnya yang sangat berjasa untuk menyemai perdamaian Indonesia dan dunia.

Item Type: Book Section
Keywords: harmoni; Islam; damai; pesantren; wasatiah
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169999 Studies in Human Society not elsewhere classified
Divisions: Faculty of Tarbiyah and Teaching Training > Department of Arabic Language Education
Depositing User: Achmad Diny Hidayatullah
Date Deposited: 20 Oct 2020 14:58

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item